Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 23 Sep 2017, 01:00 WIB

Gerak Tari Bersama 'Line Dance'

Foto: KORAN JAKARTA/Muhaimin A Untung

Ada semangat yang tersulut dalam line dance. Semangat melantai bersama bahkan obrolan ringan sesudahnya. The Universal Line Dance DKI Jakarta menjadi wadah untuk meluapkan rasa penasaran terhadap gerakan line dance yang terus berkembang.

Langkah kaki menyerong ke kiri lalu mundur membentuk garis diagonal. Selanjutnya, langkah di arahkan ke kanan dan berputar setelahnya.

Sementara, tangan melambai memberikan keseimbangan gerakkan kaki. Di ruang garasi, sebuah rumah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, iringan power mix memberikan semangat para ibu-ibu berlatih line dance.

"Sebenarnya tidak hanya perempuan, tetapi ada lakilakinya juga," ujar Mia Sutanto, Ketua The Universal Line Dance DKI Jakarta yang ditemui saat jeda latihan, Jakarta, Selasa (19/9).

Line dance makin mewabah karena dansa ini dapat ditarikan bersama-sama tanpa jenjang usia tertentu. Baik, tua maupun muda dapat mengayunkan kaki dan tangan membentuk sebuah koreografi dansa.

Di sisi lain, mereka tidak perlu mencari pasangan sebagai teman menari.Line dance berdansa secara bersama- sama bahkan terkadang secara massal.

Tarian poco-poco merupakan line dance yang dikenal secara luas. Namun saat ini, line dace yang memiliki koreografi makin berkembang. Setiap lagu memiliki gerakan yang berbeda satu sama lain.

Para penari terus ditantang untuk menghafalkan setiap gerakan baik dalam sebuah ruang latihan maupun melalui kanal you tube. Tidak mudah, namun dansa tersebut justru menantang para pesertanya terutama dengan iringan lagu-lagu teranyar. Karena, mereka tidak bisa asal-asalan menarikan sebuah lagu. Setiap lagu telah memiliki pakemnya masing-masing.

Mia mengatakan dalam gathering yang dilakukan kelompoknya setiap tiga bulan sekali dapat menampilkan sebanyak 50 lagu. Mereka akan line dance bersama-sama sembari makan siang maupun menonton fashion show.

"Istilahnya ngejam (nari bersama-sama) bareng," ujar wanita yang yang tertarik ikut line dance karena sering ikut ibunya berlatih line dance. Namun, biasanya peserta tidak menarikan semua lagu. Rata- rata, mereka memilih lagu tertentu yang sesuai koreografi yang dikuasai.

Dengan gerakan yang telak dikuasai, para peserta yang berasal dari berbagai daerah dapat bersama-sama melantai dengan gerakan yang sama.

Line dance tidak sekadar gerakan namun kemampuan menarikan sebuah lagu bahkan kompak bersama temanteman akan mendatangkan kepuasan tersendiri. Setelah menari, tawa sumringah seketika akan terurai. Mia mengakatkan bahwa line dance dapat digunakan untuk mencairkan suasana sebuah acara, katakanlah acara reuni. Acara yang semula terasa senyap mendadak meriah dengan iringan musik beat dan deretan peserta berdansa bersama-sama.

Selain gathering, The Universal Line Dance DKI Jakarta kerap berdansa bersama-sama di sebuah restoran maupun cafe. Restoran Eka Ria, Jakarta Pusat, merupakan salah satu restoran yang kerap disambangi karena tempat tersebut dapat menjadi ruang dansa. Pesertanya bisa mencapai 100 orang.

Berdiri pada 2013, The Universal Line Dance DKI Jakarta memiliki anggota yang tergolong loyal, beberapa diantaranya telah bergabung sejak tujuh tahun yang lalu. Jam terbang yang semakin lama membuat peserta semakin mudah melakukan gerakangerakan line dance. Karena, dansa tersebut memiliki gerakan dasar.

Saat ini, The Universal Line Dance yang berdiri pada 2007 telah berkembang di sejumlah kota yang ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali maupun Sulawesi. "Jadi ngeline dance sekalian ke daerah," ujar dia. Sedangkan, The Universal Line Dance DKI Jakarta memiliki lagu sendiri, yaitu Ondel- Ondel dengan koreografi tarian Betawi. din/E-6

Sering Mengulang-ulang Gerakan

Olah raga, fun, dan untuk menjaga kesehatan menjadi alasan para anggota The Universal Line Dance DKI Jakarta menekuni line dance. Meski menari sambil menghapal, mereka tidak kehilangan semangat untuk mempelajari setiap gerakan yang selalu up date.

Dalam mimik serius, para anggota mengaku menari sambil memikirkan gerakan berikutnya."Kalau, kita sekali diajarin sudah canggih cuman harus sering mengulang," ujar Elly Maras S, 55 tahun, langsung mendapat persetujuan dari teman-temannya yang ditemui saat jeda latihan. Mereka mudah memahami jenis-jenis gerakan yang memiliki istilah tertentu. "Namun untuk menyambung-nyambungkan dengan yang lain perlu mikir," tambah Evy RKN, 56.

Beberapa anggota mengaku kerap mengulang gerak-gerakan yang diberikan pelatih. Melalui channelyou tube, mereka dapat mencontoh gerakan dari sebuah lagu untuk mengingat kembali. Tujuannya tidak lain, supaya saat latihan, mereka sudah hafal gerakan dari sebuah lagu line dance. Pasalnya, setiap lagu memiliki gerakan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Lies Mutiara, 55, mengaku tidak pernah mengulang gerakan di rumah. "Enggak pernah," ujar dia pendek . Dia hanya konsentrasi saat latihan dan mendiskusikan dengan teman-teman saat istirahat. Pengalaman mengikuti line dance selama tujuh tahun mempermudah mempelajari gerakan-gerakan tarian yang baru.

Meski gerakan line dance tidak mudah, para anggota mengaku kepincut tarian tersebut ketimbang olah raga lainnya. Mereka beranggapan gerakan yang terus berkembang membuat tarian tidak cepat bosan.

"Dibandingkan olah raga lainnya, yang ini (line dance) tidak membosankan,"ujar Elly yang sebelumnya menggeluti renang maupun aerobik.

Beruntung, wanita yang membuka usaha di bidang pakaian ini mendapatkan teman yang memiliki pendapat serupa. Mereka meninggalkan olah raga sebelumnya dan berkonsentrasi untuk menekuni line dance.

Sehingga, mereka bisa bersama-sama mempelajari line dance, saling mengkompakan gerakkan dan langsung koreksi diri kalau ada gerakan yang tidak seragam.

Olah raga, fun maupun ajang sosial menjadi manfaat lain yang diperoleh dari tarian yang pada awalnya dikenal sebagai poco-poco. Saat latihan, mereka dapat saling bertemu,ngobrol dan tertawa bersama-sama.

Terkadang, mereka melakukan gathering bersama- sama ke luar kota sambil ngeline dance. Masalah pekerjaan maupun rumah tangga ditinggalkan sejenak. Di sisi lain, gerakan tari membuat badan menjadi lebih sehat dan bugar.

"Karena lagunya enak, terus gerak jadi keringatan nih, kolestrol jadi lebih seimbang," ujar Elly yang memiliki kolesterol. Akhirnya, hidup menjadi lebih bersemangat meski usia terus beranjak. din/E-6

Jaga Kesehatan dengan Dansa

Line dance bukan hanya milik para manula yang ingin mengolah fisiknya. Belakangan, line dancemakin digemari kalangan muda. Karena, koreografi menggunakan beragam genre dansa.

Andre AR, instruktur line dance The Universal Line Dance DKI Jakarta mengatakan bahwa belakangan ini, line dance makin digemari kalangan muda. "Saya perhatiin line dance semua gender dansa masuk, ada hip hop, latin, tange, jazz, rumba, itu yang bikin menarik," ujar dia tentang kalangan muda banyak yang tertarik jenis dansa bersama ini. Selain itu, line dance makin banyak dijumpai di kalangan masyarakat.

Koreografi yang berbeda pada setiap lagu membuat para peserta dituntut untuk menghapalkan gerakan. Hal inilah yang membuat,line dance sesuai untuk kalangan manula karena otak diasah untuk menghapalkan setiap gerakan.

Di sisi lain selama dansa, para peserta dituntut untuk melakukan gerakan. "Jadi kalau, ada yang salah mereka terus mengikuti gerakan selanjutnya, bukan terus mengeluh salah," ujar Andre yang telah melatih line dance selama sembilan tahun. Dengan terus mengikuti gerakan, peserta akan dapat bersama-sama terus berdansa dengan peserta lainnya.

Tanpa disadari, responsif yang muncul saat latihan berdampak pada kehidupan sehari-hari. Mereka akan cenderung lebih spontan untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga ada efek positif yang tanpa sengaja muncul.

Selain itu, line dance merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. "Banyak orang malas olah raga tapi ingin sehat dan happy, inilah jawabannya (line dance)," ujar dia. Line dance banyak digemari orang tua karena mereka dapat melakukan olah fisik tanpa gerakan-gerakan yang mengandung unsur high impact.

Line dance merupakan gerakan dansa sepertihalnya orang melangkah. Dalam setiap langkah, gerakan akan mendarat secara halus sehingga tidak mengagetkan anggota tubuh yang lainnya.

Untuk para manula yang memiliki sakit lutut, Andre menyarankan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum berlatih. Namun, sejumlah peserta malah menggunakan line dance untuk melatih lututnya.

Entah karena gerakan atau gembira berdansa bersama, sakit lututnya berangsur sembuh. "Mungkin karena pergerakannya seperti orang berjalan," ujar dia. din/E-6

Penulis: Dini Daniswari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.