Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, Riau Segera Turunkan Tim untuk Gelar Vaksinasi Massal Rabies di Inhil

Foto : ANTARA/HO

Dinas PKH Riau segera menurunkan tim ke Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir untuk melakukan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pekanbaru - Gerak cepat. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau segera menurunkan tim ke Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk melakukan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan menyusul seorang warga meninggal dunia akibat digigit anjing rabies.

"Pada Senin (24/7) Tim dari Dinas PKH Riau segera melakukan vaksinasi massal terutama di Kelurahan Harapan Tani, karena satu warga meninggal akibat gigitan anjing pengidap rabies," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari, kepada media di Pekanbaru, Minggu.

Menurut Faralinda di Indonesia lebih sering menggunakan dua pilihan vaksin yakni pertama vaksin rabies PrPP adalah vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies.

PrPP biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis rabies.

Vaksin kedua katanya adalah vaksin rabies PEP, untuk menghentikan timbulnya rabies setelah terpapar virus. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi tubuh setelah terkena gigitan binatang.

"PEP terdiri dari suntikan antibodi terhadap virus rabies (human rabies immune globulin atau HRIG), ke dalam luka dan vaksin rabies yang diberikan pada hari terpapar virus, kemudian dosis vaksin lanjutan diberikan lagi pada hari ke 3, 7, dan 14," katanya.

Ia menjelaskan, rabies adalah penyakit virus zoonosis, yang artinya penyakit tersebut bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat. Bila seseorang tidak segera menerima perawatan medis yang tepat setelah terpapar rabies maka virus bisa menyebabkan penyakit di otak yang pada akhirnya mengakibatkan kematian.

Karena itu, katanya lagi perlu menggencarkan sosialisasi kepada warga terutama yang memiliki hewan peliharaan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit rabies itu.

"Kasus warga yang meninggal dunia setelah digigit hewan penular rabies bisa dicegah jika masyarakat langsung melaporkan dan memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top