Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan untuk Dua Pelajar Yatim Piatu Tulungagung
Perwakilan Balai Kartini berbincang dengan, Wina (16) anak berkebutuhan khusus penerima bantuan usaha dari Kementerian Sosial RI, di rumah mereka di Kelurahan Karangwaru, Tulungagung, Jumat (11/10/2024).
Foto: ANTARA/HO - Joko PramonoTulungagung - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan permodalan usaha untuk dua pelajar kakak beradik yatim piatu di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.
Bantuan permodalan diberikan dalam bentuk peralatan dan barang untuk usaha perdagangan eceran yang dikelola kedua pelajar yatim piatu bersama kakak kandung mereka di Kelurahan Karangwaru, Tulungagung.
"Alhamdulillah. Kami bersyukur dan berterima kasih. Semoga bisa membuat kami lebih mandiri dan bisa dikembangkan," ujar Wina (16), yatim piatu penerima bantuan sambil duduk di atas kursi roda di rumahnya di Kelurahan Karangwaru, Tulungagung.
Bersama adiknya, Sela (15), kakak beradik yang telah berstatus yatim piatu sejak dua tahun lalu ini mendapat perhatian Kemensos, atas usulan dan rekomendasi Dinsos Tulungagung.
Wina yang berkebutuhan khusus, tidak lagi melanjutkan sekolah sejak ibunya meninggal dunia. Demikian juga Sela, karena kakak mereka Agus Setiawan, hanya bekerja serabutan sehingga untuk menopang kebutuhan hidup keluarga lebih mengandalkan bantuan tetangga sekitar.
Namun, saat ini mereka bisa merasakan bangku sekolah lagi, setelah pemerintah turun tangan untuk membantu mereka.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos TulungagungEfif Sakti Wibowo mengatakan bantuan berasal dari Kementerian Sosial melalui Balai Kartini yang berkantor pusat diKabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Bantuan yang diberikan merupakan yang kedua kalinya.
Pada April 2024, pihaknya menyalurkan bantuan berupa bahan pangan dan kebutuhan nutrisi untuk mereka.
"Dari hasil asesmen maka Balai Kartini memberikan bantuan usaha," katanya.
Terkait dengan pendidikan keduanya, Dinas Sosial sudah melakukan komunikasi dengan lembaga sekolah, terutama untuk Wina yang merupakan anak berkebutuhan khusus maka dipilih opsihome schoollingdi Yayasan Taman Siswa.
"Bahkan saat ibunya masih ada sudah mendapat bantuan BPNT(Bantuan Pangan Non Tunai), BPI(Beasiswa Pendidikan Indonesia), PKH(Program Keluarga Harapan). Ketika ibunya meninggal maka kita alihkan ke anaknya," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- JATMAN PBNU Berkomitmen Sukseskan Program Makan Bergizi untuk Anak dan Santri
- Menteri PANRB: Hari Ibu Kenang Perjuangan Perempuan Wujudkan Kemerdekaan
- Peringati Hari Ibu, OJK Tekanankan Pentingnya Edukasi Pengelolaan Keuangan Keluarga
- Lewat Kegiatan Pemasaran, Kemenpar Bukukan Potensi Nilai Devisa Rp25,4 Triliun
- Arne Slot Tak Menyangka Liverpool Bisa Menang Besar atas Tottenham