Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Ekonomi Dunia

George Soros Tuduh Tiongkok Pakai Teknologi untuk Tekan Rakyat

Foto : COFFRINI/AFP

BERI SAMBUTAN - Filantropis, George Soros saat menyampaikan sambutan pada acara makan malam di Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Kamis (24/1).

A   A   A   Pengaturan Font

DAVOS - Miliarder filantropis, George Soros, menyebut pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menekan rakyatnya. Soros juga menyatakan Presiden Xi sebagai musuh demokrasi yang paling berbahaya.

"Tiongkok bukan satu-satunya rezim otoriter di dunia, tetapi negara itu terkaya, terkuat, dan paling maju teknologinya. Itu membuat Xi menjadi musuh paling berbahaya bagi masyarakat," kata Soros yang juga merujuk pemimpin Russia, Vladimir Putin, dalam sambutan acara makan malam di Forum Ekonomi Dunia, di Davos, Swiss, Kamis (24/1).

Pengusaha berdarah Hungaria- Amerika itu mengatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) harus mencegah raksasa teknologi seperti Facebook terhindar dari peretasan demi kebebasan demokrasi. "Bahaya nyata tengah datang ke masyarakat, dari instrumen kecerdasan buatan yang dapat belajar, dan jatuh ke tangan rezim yang represif," ujarnya.

Pidato Soros banyak menunjukkan keprihatinan dunia barat terhadap sejumlah raksasa teknologi dari Tiongkok, seperti ZTE dan Huawei, yang telah meluncurkan generasi terbaru jaringan komunikasi nirkabel terbaru, 5G.

Soros mengatakan Presiden AS, Donald Trump, harus segera bertindak tegas ke perusahaan-perusahaan itu sebagai bagian dari upaya untuk lebih fokus menghadapi Tiongkok, yang mulai menguasai seluruh dunia, melalui praktik perdagangan mereka.

"Jika perusahaan-perusahaan ini mendominasi pasar 5G, mereka akan menghadirkan risiko keamanan yang tidak dapat ditanggung oleh seluruh dunia," terang Soros, yang juga disampaikan dalam terjemahan bahasa Tiongkok.

Di bawah Xi, kekuatan komunis Tiongkok telah membangun sistem pengawasan terdepan, termasuk teknologi pengenalan wajah untuk mengawasi warga Tiongkok. Soros mengeklaim, mesin dengan kecerdasan buatan akan memperkirakan potensi ancaman seorang individu terhadap rezim Xi. "Sistem kredit sosial, kalau sampai berjalan, akan memberi Xi kendali penuh atas rakyat," tutur Soros.

Soros melanjutkan, mengingat Xi adalah musuh paling berbahaya bagi kehidupan demokrasi, kini seluruh dunia harus menggantungkan harapan pada masyarakat Tiongkok, terutama dari komunitas bisnis dan elite politik yang masih menjunjung tinggi tradisi Konfusianisme, yakni sejarah tentang para pejabat Tiongkok yang berani menyampaikan kebenaran pada penguasa, meski menghadapi risiko dipenjara atau dihukum mati.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying, mengkritik Soros dan mengatakan komentarnya tidak pantas untuk disangkal.

"Kami berharap orang-orang yang relevan dapat mengambil sikap yang benar dan mengambil perspektif jangka panjang untuk melihat perkembangan Tiongkok secara rasional dan objektif," katanya dalam jumpa pers di Beijing. AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top