Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Geopolitik Berdampak Ke Industri Perkebunan 

Foto : Istimewa.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (27/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Penurunan ekspor yang besar terjadi untuk tujuan EU yakni sebesar 11,6%% dari 4,13 juta ton pada 2022 menjadi 3,70 juta ton pada 2023. Sebaliknya ekspor untuk tujuan Afrika naik sebesar 33% dari 3.183 ribu ton menjadi 4232 ribu ton.

"China naik 23% dari 6.280 ribu ton menjadi 7.736 ribu ton, India naik 8% dari 5.536 ribu ton menjadi 5.966 ribu ton dan USA naik 10% dari 2.276 ribu ton menjadi 2.512 ribu ton," sebut Eddy.

Turunnya harga rata-rata kelapa sawit selama 2023 dibanding 2023 di pasar Ciff Rotterdam sebesar 28,7%, dimana rata-rata harga pada 2023 adalah 964 USD/ton atau jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dengan rata-rata 1.352 USD/ton, menyebabkan penurunan nilai ekspor kelapa sawit Indoensia yang cukup signifikan dari US$ 39,07 miliar pada 2022 menjadi US$ 30,32 miliar pada 2023. Dengan stok awal 2023 sebesar 3,69 juta ton, stok akhir produk CPO dan PKO Indonesia pada 2023 diperkirakan mencapai 3,14 juta ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top