Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Geopark Ranah Minang Silokek

Geopark Silokek, Bukti Kekayaan Geologis Negeri Lansek Manih

Foto : Badan pengelola Geopark Ranah Minang Silokek
A   A   A   Pengaturan Font

Laman Geopark Silokek menyebutkan, warisan geologinya berupa batuan yang terbentuk pada era Paleozoikum, tepatnya pada periode Permian (299-252 juta tahun lalu) dan Carboniferous (359-299 juta tahun lampau). Jenis batuan dari kedua era adalah berupa batu gamping, serpih, filit, dan bawah.

Bukan hanya itu, batuan dari era Pertengahan dan yang terbentuk di masa Triassic hingga Jurassic berupa metamorf seperti marmer, batu sabak, granit dan lainnya. Kemudian ada dari era Kenozoikum berupa batuan sedimen yang mengendap di darat dan contohnya adalah batu bara yang banyak ditemui di sekitar Ombilin.

Batu bara di Ombilin dengan cadangan 200 juta ton mulai ditambang sejak 1892 setelah diteliti oleh geolog Belanda, Hendrik de Greve, pada 1867. Malangnya ia meninggal pada 22 Oktober 1872 setelah perahu yang dinaikinya terbalik terseret derasnya arus Batang (sungai) Kuantan ketika melanjutkan penelitian batu bara Ombilin.

Di Geopark Silokek, wisatawan dapat menyaksikan morfologi batuan purba dari tebing karst dengan kemiringan landai dan bergelombang pada ketinggian 200-400 mdpl. Sedangkan daerah dengan ketinggian 500-600 mdpl adalah puncak dari kawasan bukit.

Desi Widia Kusuma dari Balai Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumbar menyebutkan, punggungan atau bukit-bukit memanjang (ellipsoid) ukurannya rata-rata 400-600 meter dan lebar 100-150 meter. Di bawah perbukitan dan tebing karst itu mengalir Batang Kuantan, yang memiliki panjang 38 kilometer yang yang hulunya berasal dari tiga anak sungai yaitu Batang Ombilin, Batang Sukam, dan Batang Palangki.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top