Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Generasi Muda Harus Terhindar "NEET"

Foto : Istimewa

Menaker, Ida Fauziyah, dalam seminar Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda Indonesia, di Jakarta, Rabu (15/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, meminta agar generasi muda Indonesia tetap produktif. Jangan sampai generasi muda menarik diri dari pasar kerja serta enggan melatih diri atau "NEET".

"Permasalahan pemuda salah satunyanot employment, education and trainingatau NEET," ujar Menaker dalam seminar dengan tema Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda Indonesia, di Jakarta, Rabu (15/7).

Menaker menjelaskan masalah NEET belum menjadi pembahasan serius di Indonesia, padahal negara-negara lain sudah mulai mengantisipasinya. Menurutnya, persentase pemuda di Indonesia yang tergolong NEET sebanyak 21,72 persen.

Di sisi lain, Indonesia tergolong negara dengan penduduk populasi muda sebab rata-rata penduduknya berusia 29,7 tahun. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Februari 2020, sekitar 22,23 persen dari keseluruhan penduduk usia kerja adalah mereka yang dikategorikan muda berusia 15-24 tahun.

"NEET harus diantisipasi oleh kita semua agar pemuda bisa terus memberi sumbangsi terhadap bangsa dan negara," jelasnya.

Lebih jauh Menaker menjelaskan banyak faktor penyebab pemuda terkategori NEET. Adapun faktor tersebut antara lain kondisi kesehatan, tingkat pendidikan, status pernikahan, gender, aksesibilitas informasi dan teknologi, dan permasalahan keluarga.

Ia menambahkan perempuan cenderung lebih banyak tergolong NEET. Menurutnya, bisa jadi disebabkan tingkat pendidikan atau nilai dan budaya tertentu di masyarakat.

"Ada anggapan bahwa perempuan lebih memilih mengurus rumah tangga, tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, atau tidak termasuk pasar kerja," ucapnya.

Menaker mengajak semua pihak baik kementerian dan lembaga, swasta, dan masyarakat berkolaborasi dalam menyusun langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi NEET. Kemenaker, lanjutnya, akan mendorong penyegaran dan penyempurnaan semua program sebagai upaya antisipasi.

"Harus ada program efektif, efisien, produktif, yang terkait dengan pemberdayaan pemuda. Langkah strategis lain perlu diwujudkan agar pemuda dapat terus berkontribusi," katanya. ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top