![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Gemparkan Dunia! Pelajar Palestina Buat Robot Pencari Korban Reruntuhan Puing Bangunan Akibat di Bombardir
Foto: IstimewaSebanyak tiga remaja Palestina di Jalur Gaza menciptakan robot penyelamat pintar yang dapat membantu menemukan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang roboh.
Perangkat berbentuk mobil mini tersebut dilengkapi dengan fungsi pengendali jarak jauh (remote control) Wi-Fi yang dikembangkan oleh Rama Ibrahim bersama saudara lelakinya, Ahmed, dan teman sekelas mereka, Yousef Aqil setelah melakukan penelitian dan eksperimen selama berbulan-bulan, kata para siswa kepada Xinhua Minggu.
Mereka semua adalah siswa sekolah menengah pertama.
Robot penyelamat dengan kamera dan alarm itu dapat dioperasikan melalui aplikasi ponsel dan memberi tahu tim penyelamat melalui bunyi "bip" serta push notification di ponsel.
Pada 10 Mei 2021, Israel dan Hamas, faksi yang berkuasa di Gaza, memulai babak yang kemudian digambarkan sebagai pertempuran terparah mereka sejak 2014, yang berlangsung selama 11 hari dan menewaskan lebih dari 260 warga Palestina dan 14 warga Israel.
Serangan militer Israel itu terjadi setelah gerilyawan pimpinan Hamas menembakkan rentetan roket ke sejumlah kota besar Israel sebagai balasan atas provokasi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur.
Rama mengatakan tim penyelamat lokal menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau orang-orang yang terperangkap akibat pemboman dan pemadaman listrik yang konstan.
Oleh karena itu, mereka memiliki kebutuhan besar untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dan membuat robot yang dapat membantu menemukan solusi yang memungkinkan tim penyelamat untuk menjangkau korban secepat mungkin, kata para penemu.
Aqil menambahkan hal yang membedakan robot tersebut adalah kemampuannya menjangkau korban melalui celah sempit dengan harapan penemuan itu dapat berkontribusi untuk melindungi tim penyelamat dari paparan bahaya.
Ketiga siswa itu mengalami kesulitan dalam pembuatan robot karena hampir semua bahan yang dibutuhkan tidak mencukupi, termasuk kamera Quadcopter yang kecil dan akurat, serta mahalnya harga bahan-bahan lain.
"Meskipun ada sejumlah kendala ini, kami bersikeras membuat bentuk awal robot ini," kata Ahmed Ibrahim.
Dia menambahkan mereka saat ini tengah berupaya mengubah bentuk robot seperti bentuk ular yang dapat mencapai area-area tersempit.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
Inzaghi Puas Inter Milan Balas Dendam dengan Fiorentina, Kini Bidik Juventus
-
Klasemen Liga Italia: Kalahkan Fiorentina, Inter Dekati Napoli dengan Selisih Satu Poin Saja
-
Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2025 Sudah Ditetapkan Pemerintah, Berapa Hari?
-
Tinjau Ketersediaan, Komisi XII DPR RI Pastikan Stok LPG 3 Kg AmanÂ
-
Ronaldo Sepakat Perpanjang Kontrak dengan Klub Saudi Al Nassr