Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Warga Ukraina Baru Mulai Dievakuasi, Rusia Langsung Melanggar Kesepakatan Evakuasi dan Menyerbu Lokasi Perjuangan Terakhir Pasukan Ukraina

Foto : AP Photo

Asap Mengepul dari Metallurgical Combine Azovstal di Mariupol, Ukraina timur, pada Selasa, 3 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Pasukan Rusia dikabarkan mulai menyerbu pabrik baja Azovstal yang merupakan benteng terakhir perlawanan Ukraina di Mariupol. Para pembela Ukraina mengatakan penyerbuan tersebut dilakukan prajurit Rusia sesaat setelah warga sipil yang dievakuasi dari pabrik baja tersebut mencapai tempat yang relatif aman.

Osnat Lubrani, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, mengatakan 101 orang berhasil dievakuasi selama akhir pekan.

Seorang pengungsi menceritakan tentang keseharian mereka yang dipenuhi dengan ketakutan dan keputusasaan dari penembakan terus-menerus.

"Anda tidak dapat membayangkan betapa menakutkannya ketika Anda duduk di tempat penampungan, di ruang bawah tanah yang basah dan lembap yang memantul, bergetar," kata Elina Tsybulchenko, 54 tahun, saat tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, seperti dikutip kantor berita AP.

"Kami berdoa kepada Tuhan agar rudal terbang di atas tempat perlindungan kami, karena jika itu mengenai tempat perlindungan, kami semua akan selesai," tambahnya.

Beberapa dari mereka bahkan menangis begitu tiba di tempat pengungsian yang menawarkan kenyamanan, termasuk makanan panas, popk, dan kesempatan melihat dunia luar.

Pada sisi lain, proses evakuasi menjadi momen suram bagi mereka yang tertinggal di pabrik baja. Komandan Ukraina mengatakan pasukan Rusia dengan tank mereka mulai menyerbu pabrik Azovstal, mencakup labirin dan bunker yang tersebar di kawasan pabrik yang luas.

Tidak jelas jumlah pejuang Ukraina yang masih bertahan di pabrik tersebut dengan Rusia menyebut jumlahnya sekitar 2.000 orang, di mana 500 di antaranya dalam keadaan terluka. Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk juga mengatakan ratusan warga sipil juga masih berada di sana.

"Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk mengusir serangan itu, tetapi kami menyerukan tindakan segera untuk mengevakuasi warga sipil yang masih berada di dalam pabrik dan membawa mereka keluar dengan aman," ujar Sviatoslav Palamar, wakil komandan Resimen Azov Ukraina.

Palamar menambahkan bahwa sepanjang malam, pabrik itu terkena tembakan artileri angkatan laut dan serangan udara. Dua wanita sipil tewas dan 10 warga sipil terluka.

Lubrani dari PBB menyatakan harapan untuk evakuasi lebih lanjut tetapi mengatakan tidak ada yang berhasil.

Pada sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam video pidato malamnya, mengatakan bahwa dengan menyerbu pabrik baja, pasukan Rusia melanggar kesepakatan untuk evakuasi yang aman.

Tidak hanya di mariupol, gubernur regional Donetsk Pavlo Kyrylenko mengemukakan pasukan Rusia juga dilaporkan menembaki sebuah pabrik kimia di kota timur Avdiivka dan menewaskan sedikitnya 10 orang, kata

"Rusia tahu persis ke mana harus membidik. Para pekerja baru saja menyelesaikan shift mereka dan sedang menunggu bus di halte bus untuk membawa mereka pulang," tulis Kyrylenko dalam sebuah posting Telegram seperti dikutip AP.

Kyrylenko bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan sinis lainnya oleh Rusia di tanah kami.

Ledakan juga terdengar di Lviv, di Ukraina barat, dekat perbatasan Polandia. Serangan itu merusak tiga gardu listrik, mematikan listrik di beberapa bagian kota dan mengganggu pasokan air, dan melukai dua orang, kata walikota.

AP melaporkan Lviv sendiri telah menjadi pintu gerbang untuk senjata yang dipasok NATO dan surga bagi mereka yang melarikan diri dari pertempuran di timur.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top