Gempar! Ternyata Dibalik Konflik Rusia dan Ukraina Ada Barat, Menlu Turki Tuduh NATO Ingin Perang di Kiev Terus Terjadi hingga Rusia Melemah
Kemudian, Turki juga seringkali menawarkan diri sebagai mediator. Dan telah menjadi tuan rumah negosiasi antara Rusia dan Ukraina hingga dua kali.
Dalam agenda dialog pertama digelar antara para menteri luar negeri di Antalya pada 10 Maret. Lalu negosiasi berikutnya berlangsung di Istanbul pada 29 Maret.
Bukan cuma Turki negara yang mengungkap skeptisisme terhadap NATO. Tiongkok juga melemparkan tuduhan serupa terhadap Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Perlu diketahui, kantor berita yang dikelola pemerintah Tiongkok menerbitkan artikel op-ed pada Senin (18/4). Pemerintahannya mengatakan, AS dan NATO memantik konflik agar perang tersebut bertahan hingga 10 tahun.
Dalam pernyataan tersebut mengacu pada paparan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dirinya menyebutkan, bangsanya tak akan gentar memperjuangkan negara hingga satu dekade.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya