Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Inggris Umumkan Pasien Covid-19 Pertama Meninggal Dunia akibat Varian Omicron

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengonfirmasi kematian satu pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron di Inggris, Senin (13/12).

Johnson juga memberi peringatan keras bahwa varian ini akan menjadi varian dominan di London pada Selasa (14/12).

"Sayangnya setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal akibat Omicron," kata Johnson, dikutip dari Reuters.

Kendati demikian, hingga kini masih belum diketahui lebih detail terkait pasien terinfeksi Omicron yang meninggal dunia. Belum diketahui secara jelas apakah ia telah menerima vaksin atau tidak, dan berada dalam kelompok rentang umur yang mana.

Tak hanya itu, Johnson menjelaskan bahwa varian Omicron menjadi biang kerok dari sekitar 40 persen kasus Covid-19 di London.

"Di sini, di ibu kota itu (varian Omicron) mungkin merepresentasikan sekitar 40 persen kasus. Hingga besok, itu akan menjadi mayoritas kasus dan semakin meningkat di tiap waktu," ucap Johnson, sebagaimana dilansir Evening Standard.

Sebagai informasi, Inggris melaporkan total kasus Covid-19 varian Omicron sebanyak 3.137 kasus pada Minggu (12/12. Inggris bahkan melaporkan dua kasus Omicron pertama pada Sabtu (27/11).

Untuk diketahui, Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat sejak kasus Omicron pertama terdeteksi di Inggris. Ia juga mendesak masyarakat agar segera mendapatkan suntikan booster sebagai upaya mencegah layanan kesehatan kewalahan.

Lebih lanjut, Sekretaris Kesehatan Inggris Sajid Javid menjelaskan bahwa penyebaran varian Omicron berada pada tingkat fenomenal.

Sementara kepala petugas medis dari Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara menegaskan penularan varian Omicron telah menambah risiko tambahan bagi publik dan layanan kesehatan, mengingat infeksi Covid-19 di wilayah itu sudah tinggi karena varian Delta.

"Data soal tingkat keparahan (varian Omicron) akan semakin jelas selama beberapa pekan mendatang, tetapi rawat inap akibat Omicron sudah ada (kasusnya) dan ini kemungkinan akan meningkat dengan cepat," tegas mereka.

Data Universitas Johns Hopkins mencatat, penambahan kasus harian Covid-19 di Inggris mencapai 48.071 kasus pada Minggu (12/12).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top