Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Pandemi Covid-19 Memicu Kemunculan Penyakit-penyakit Lama Terhadap Anak, Catat Cara Penanganannya

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, R. Nina Susana Dewi menuturkan kemungkinan muncul kembalinya sejumlah penyakit yang sebelumnya bisa teratasi dengan imunisasi. Pasalnya, tingkat imunisasi di masyarakat telah menurun selama pandemi Covid-19.

"Dengan adanya pandemi 2,5 tahun ini, program - program imunisasi jadi menurun baik di Kementerian Kesehatan maupun di Jawa Barat, tentu saja hal itu menyebabkan ada hal-hal yang harus kita cegah, imunisasi menurun itu menyebabkan akan muncul beberapa penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Kami melakukan hal ini untuk membangkitkan kesadaran kembali," ujarnya.

Hal itu disampaikan langsung dalam kegiatan Puncak Gebyar Pekan Imunisasi Dunia (PID) pada Kamis (2/6). Acara yang berlangsung di Lapangan Bio Farma itu merupakan bagian dari rangkaian acara Pekan Imunisasi Dunia yang telah berlangsung pada 16 April hingga 22 April 2022 lalu.

Sebagai satu-satunya produsen vaksin milik pemerintah Indonesia, Bio Farma berkomitmen menyediakan vaksin dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Hal itu sesuai dengan mandat yang ditujukan kepada Bio Farma untuk proses pengadaan semua vaksin program pemerintah dan akan ada penambahan vaksinasi dasar menjadi 14 jenis vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Dalam Pekan Imunisasi Dunia kami berkontribusi bersama Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat untuk menyelenggarakan suksesnya Pekan Imunisasi Dunia. Bio Farma sendiri telah melakukan edukasi lewat media massa dan publikasi di berbagai platform media Bio Farma" ungkap Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki.

Hal itu juga sesuai mandat pemerintah berencana melakukan percepatan vaksinasi lantaran cakupan imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu dua tahun terakhir cenderung rendah. Menurutnya, hal tersebut sudah dirasakan dengan adanya kejadian luar biasa yang ditandai dengan kembali merebaknya penyakit - penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

"Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan berkaitan dengan PID dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) akan melakukan percepatan vaksinasi. Imunisasi yang tertinggal akan kita kejar dengan sasaran menghidupkan kembali posyandu," ungkap Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu.

Dirinya menjelaskan bahwa Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin, menginginkan adanya revitalisasi sehingga pemeriksaan screening penyakit - penyakit lain yang tidak menular juga bisa dilakukan di posyandu. Hal itu menjadi krusial untuk diwujudkan lantaran menurut Maxi, ketertinggalan imunisasi bisa sangat berbahaya untuk masa depan anak - anak Indonesia.

"Transformasi kedua dana pilar yang penting terkait imunisasi adalah digitalisasi akan kami lakukan termasuk pada program BIAN. Digitalisasi tersebut sudah mulai kita canangkan di Kepulauan Riau sudah menggunakan digitalisasi ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu). Aplikasi ini akan terintegrasi dengan peduli lindungi," ujarnya.

Melalui Pekan Imunisasi Dunia, Sri berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat melakukan imunisasi dasar lengkap sehingga dapat meningkatkan imunitas dari seluruh kelompok agar kita bisa cegah penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi dan menjadikan Indonesia lebih sehat lagi kedepannya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top