Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Media Jepang Ungkap Fakta Pembunuhan Berencana Perdana Menteri Jepang, Bukan Alasan Politik

Foto : Istimewa

Tetsuya Yamagami Diringkus Aparat Jepang Usai Menembak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe

A   A   A   Pengaturan Font

Tetsuya Yamagami (41) akhirnya buka suara terkait dengan motivasi pembunuhan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang telah direncakan sejak jauh-jauh hari.

"Saya membidik karena Gereja Unifikasi dan Abe dekat satu sama lain. Saya mengeluarkan pistol ketika saya membunuhnya. Saya memeriksa jadwal pemilihan Majelis Tinggi setiap hari di internet, dan saya datang ke Nara, jadi saya pikir itu adalah kesempatan," ucap Tetsuya Yamagami seperti yang dilansir oleh media Jepang, Gendai Ismedia.

Tetsuya Yamagami mengaku dirinya membidik Shinzo Abe bukan karena alasan politik, tapi karena alasan masalah keluarga.

"Saya dulu membuat beberapa pistol, bahan peledak, dan lailain di rumah. Saya mencari dan membuatnya dari Internet," ucap Tetsuya Yamagami.

Yamagami mengatakan bahwa dia telah menyatakan. Tidak jelas dari pernyataan sejauh ini mengapa dia membakar dendam terhadap Gereja Unifikasi.

Namun, telah terungkap bahwa ibu Yamagami pernah menjadi penganut Gereja Unifikasi dan memberikan sumbangan dalam jumlah besar.

Mungkin karena itu ia dijatuhi hukuman kebangkrutan pada 21 Agustus 2002. Ada kemungkinan bahwa ia memiliki beberapa kebencian terhadap runtuhnya keluarganya melawan Gereja Unifikasi dan Tuan Abe.

"Ibuku sangat percaya pada Gereja Unifikasi dan tampaknya masih aktif," ucapnya.

Yamagami telah menyatakan bahwa dia melakukan kejahatan dengan meningkatkan kebencian bahwa hubungan antara ibunya dan Gereja Unifikasi menyebabkan kehancuran keluarganya. Dia sedang menyelidiki ibunya, tetapi tampaknya sangat antusias.

Sehari sebelum kejahatan, dia mengetahui bahwa Tuan Abe akan memberikan pidato di prefektur Okayama, dan dia mengejarnya.

PC dan smartphone memiliki sejarah yang cukup panjang dalam mencari pistol dan bahan peledak. Tampaknya ini adalah penembakan yang direncanakan, tetapi ada beberapa pernyataan yang tidak masuk akal.




Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top