Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar dan Makin Mencekam Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Dalam 2 Hari Prancis Laporkan Tembus Rekor Kasus 'Tsunami' Covid-19

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Prancis kembali melaporkan tembus rekor harian Covid-19 dengan 208 ribu kasus dalam 24 jam terakhir pada Rabu (29/12). Lonjakan angka tersebut membuat Paris melaporkan kasus tertinggi selama dua hari beruntun.

Untuk diketahui, Prancis juga mencetak rekor kasus harian dengan 179.807 kasus pada hari sebelumya Selasa (28/12).

Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran, melaporkan jumlah kasus melonjak 15 persen di hari sebelumnya. Oliver menjelaskan angka tersebut sudah berlipat ganda sejak Sabtu.

"Saya tak akan menyebut Omicron gelombang lagi, saya akan menyebutnya tsunami," tutur Veran seperti dikutip AFP.

Menurut pernyataan Veran, sekitar 10 persen dari populasi Prancis telah melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi virus.

"(Jumlah itu) membuat kepala Anda pusing," tuturnya.

Veran memberi peringatan bahwa kasus harian di Prancis bisa mencapai lebih dari 250 ribu kasus Covid-19 setiap hari pada awal Januari. Diduga lantaran adanya perayaan pesta Natal dan kumpul bersama keluarga menjadi pemicu lonjakan kasus yang terjadi di Paris.

Oleh karena itu,Perdana Menteri Prancis, Jeans Castex menjelaskan beberapa upaya sebagai langkah untuk menekan laju penularan virus. Namun, ia memilih untuk tidak menerapkan pengetatan wilayah atau penguncian wilayah serta pembatasan yang lebih ketat lain.

Beberapa aturan tersebut seperti dilarang makan di kereta, di kafe, dan bar.

Pemerintah pun mengumumkan sekitar 1.600 kelab malam di Prancis akan ditutup selama tiga pekan.

Menteri dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menganjurkan pejabat pemerintah agar membatasi pertemuan publik di Malam tahun Baru. Ia juga mengimbau agar masker tetap dipakai baik di dalam atau di luar ruang, serta adanya peningkatan patroli polisi terkait konsumsi alkohol di malam hari.

Langkah tersebut menuai banyak kritik dari para pengamat dan oposisi karena tidak efektif.

Federasi Rumah Sakit Prancis menegaskan diperlukan langkah-langkah tambahan untuk menghindari RS kewalahan sampai-sampai membatalkan operasi.

Sebagai informasi, banyak rumah sakit di Prancis membatalkan operasi yang belum dianggap urgent lantaran terjadinyta lonjakan pasien Covid-19.

Sementara itu untuk tingkat vaksinasi, Prancis tergolong tertinggi dengan 90 persen inokulasi, tapi masih terdapat lima juta orang yang belum mendapat dosis vaksin.

Pemerintah terus menggodok Rancangan undang-undang baru untuk mewajibkan penduduk menunjukkan bukti vaksinasi sebelum memasuki ruang publik seperti restoran, bioskop, museum dan tempat umum lain.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top