Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! AS Klaim Militer Tiongkok Secara Diam-diam Lakukan Hal Mengkhawatirkan Ini di Negara Tetangga Indonesia

Foto : RFA

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) menilai keputusan Kamboja untuk memperluas pangkalan angkatan laut terbesarnya dan mengizinkan militer Tiongkok menggunakan menunjukkan kurangnya transparansi yang luar biasa, seperti dikutip dari Reuters.

Seorang pejabat Tiongkok mengatakan pada hari Rabu (8/6) sebuah "kemitraan berpakaian besi" dengan Kamboja didukung oleh kerja sama militer yang dimulai dengan peningkatan pangkalan angkatan laut Ream Kamboja yang didanai Tiongkok

Pada sisi lain, Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh telah menepis kekhawatiran bahwa mereka akan membiarkan Tiongkok membangun pangkalan militer di tanahnya. Dirinya beralasan negara mana pun dapat menggunakan fasilitas di pangkalan angkatan laut Ream, sementara Kamboja terbuka untuk menerima bantuan militer dari siapa pun.

Namun, AS percaya terdapat rencana perluasan pangkalan militer Tiongkok di Kamboja, termasuk penggunaan eksklusif bagian utara. AS juga meyakini tidak ada negara yang membagikan rincian lengkap tentang sejauh mana rencana Beijing untuk memiliki pangkalan militer sepihak di sana.

"Kurangnya transparansi sangat luar biasa (ini) bertentangan langsung dengan penyangkalan mereka bahwa ada keterlibatan RRC," ujar pejabat yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters.

Pejabat itu mengatakan kedua negara telah mengambil langkah-langkah yang "berbatasan dengan absurditas" untuk menyembunyikan aktivitas militer Tiongkok, termasuk menyamarkan personel militer Tiongkok selama kunjungan pejabat asing ke pangkalan tersebut.

"Apa yang kami serukan, apa yang diminta kawasan ini, adalah lebih banyak transparansi, seputar kegiatan RRT dan kurangnya transparansi telah menimbulkan kekhawatiran dan kecurigaan di antara negara-negara di sekitar kawasan," tambah pejabat AS itu.

Komentar pejabat senior AS itu muncul saat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tiba di Singapura untuk bertemu dengan sejumlah rekan sejawatnya di Asia, termasuk pertemuan yang diharapkan dengan Menteri Pertahanan Nasional Tiongkok Jenderal Wei Fenghe.

Reuters menuturkan AS dan Tiongkok diperkirakan akan menggunakan pertemuan keamanan utama Asia itu untuk bertukar 'pukulan' atas segala hal mulai dari kedaulatan Taiwan hingga perang di Ukraina.

Sementara hubungan Kamboja dan AS juga telah rusak selama bertahun-tahun atas tuduhan AS bahwa Perdana Menteri Hun Sen yang sudah lama menjabat dan partainya yang berkuasa telah melumpuhkan demokrasi di negara tersebut. Setahun yang lalu, Kamboja mengatakan telah meruntuhkan fasilitas yang didanai AS di pangkalan angkatan laut untuk memungkinkan ekspansi lebih lanjut, seperti yang dikemukakan Reuters.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top