Gelombang Subvarian BA.4 dan BA.5 Tak Setinggi Varian Delta

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, menilai gelombang sebaran Omicorn subvarian BA 4 dan BA.5 tidak akan setinggi varian Delta. Meski begitu, kemungkinan masa waktu beredarnya lebih lama dibanding varian sebelumnya.

"Artinya puncaknya tidak akan terlalu tinggi dan dari kurvanya akan agak melebar," ujar Zubairi dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (20/6).

Zubairi mengatakan, BA.4 dan BA.5 mampu menyebabkan gelombang infeksi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Bahkan, ada peringatan tentang kemungkinan gelombang besar yang akan menyusul dalam beberapa minggu mendatang.

"Salah satu contoh di Amerika Serikat. Pada awal Mei mereka hanya 1 persen. Tapi, saat ini BA.4 dan BA.5 menyumbang 21 persen kasus baru di AS," jelasnya.

Lebih lanjut, Zubairi menjelaskan, di Indonesia juga terjadi lonjakan kasus Covid-29. Hingga 16 Juni 2022 positivity rate Indonesia itu 5,3 persen dan kasus baru harian lebih dari 1000.
Dia mengimbau semua pihak berhati-hati, meski situasi Indonesia masih lebih baik daripada Malaysia atau Thailand.