Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Geliat Karya Sastra dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023

Foto : istimewa

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia 2016-2022, M. Fajar Ramadan.

A   A   A   Pengaturan Font

M. Fajar Ramadan memiliki minat tinggi terhadap bidang seni, termasuk karya sastra. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia 2016-2022, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu, mendapat ilmu tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dari luar kelas di berbagai komunitas. Beragam pencapaian pernah ia raih di antaranya pemuatan karya sastra di berbagai media massa, juara lomba menulis, dan masuk dalam buku antologi bersama.

JAKARTA - M. Fajar Ramadan memiliki minat tinggi terhadap bidang seni, termasuk karya sastra. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia 2016-2022, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu, mendapat ilmu tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dari luar kelas di berbagai komunitas. Beragam pencapaian pernah ia raih di antaranya pemuatan karya sastra di berbagai media massa, juara lomba menulis, dan masuk dalam buku antologi bersama.

Bekal itu membuatnya memilih tugas akhir kelulusan dengan jalur penciptaan karya. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UPI sudah mulai memberikan opsi kelulusan dengan tugas akhir lain setara skripsi yaitu penciptaan karya dan pemuatan artikel ilmiah di jurnal-jurnal.

Memilih tugas akhir sesuai pengalaman dan minat, membuat Fajar menyelesaikannya terbilang cepat. Hanya dalam waktu dua bulan, ia mampu menyelesaikan tugas akhir membuat 28 puisi. Sebanyak 50 persen dari puisi tersebut sudah ia buat sebelum proses tugas akhir dimulai.

"Awalnya saya sudah mengajukan skripsi untuk tugas akhir. Tapi karena Prodi akhirnya membolehkan bentuk lain, maka saya memilih Penciptaan Karya yang sesuai minat dan pengalaman. Tugas akhir selesai dua bulan, satu bulan untuk penciptaan karya, satu bulan untuk laporan," ujar Fajar kepada Koran Jakarta, Senin (30/10).

Fajar memberi judul "Kelahiran-kelahiran" untuk judul tugas akhir penciptaan karya. Karya-karya yang ia tulis membicarakan soal aib dan nasib dari tokoh-tokoh yang mengalami ketidakberuntungan. Tidak hanya masalah personal, masalah-masalah sosial seperti fenomena Omnibus Law dan tegangan di daerah konflik termuat dalam karyanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top