Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Konsumen

Geliat Industri Ritel Sambut Lebaran

Foto : koran jakarta/Gemma f purbaya
A   A   A   Pengaturan Font

Angka tersebut mengalami penurunan lewat pukul 4 pagi sebanyak 27 persen. Tentunya angka tersebut didukung layanan jasa pesan antar yang memudahkan para konsumen untuk membeli hidangan pada saat sahur. Meskipun begitu, bukan berarti outlet F&B mengalami pelonjakan yang signifikan untuk pemasukan mereka pada saat sahur.

Faktanya, hanya 5 dari 10 outlet F&B yang buka saat sahur dan berhasil menjual 25 persen item yang terdapat di dalam menu. Untuk itu, Hutami menyarankan jika ingin membuka outlet saat sahur, ada baiknya untuk menyiapkan bahan baku untuk 25 persen menu yang paling laris, mencegah terjadinya kerugian akibat bahan makanan yang tidak segar atau terbuang percuma.

Sementara untuk saat berbuka, mengalami perubahan jam. Jika biasanya outlet F&B ramai di atas jam 7 malam, saat Ramadan outlet ramai dari pukul 6 hingga 8 malam, tepatnya saat berbuka puasa. "Rata-rata jumlah item per transaksi dalam satu bill mencapai 21 item di minggu terakhir Ramadan. Sementara di bulan biasa sekitar 8 item," ujar Hutami.

Ia mengatakan karena pada minggu-minggu terakhir Ramadan, orang cenderung berbuka puasa di luar atau ikut kegiatan buka bersama. Berbeda dengan di minggu-minggu awal yang biasanya mereka berbuka di rumah bersama keluarga. gma/R-1
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top