Geliat Bisnis Rental Kendaraan Picu Efek Berantai
DIMINATI PENGUSAHA RENTAL - Branch Manager PT Astra Internasional Tbk-Daihatsu Banjarmasin Subono Lot To (kanan) berbincang dengan pengusaha rental Sultan Transport Zainuddin Nur diantara mobil Daihatsu Sigra di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (4/7). Di Kalimantan, Daihatsu Sigra pada 2023 naik 8.391 unit atau naik dari 6.048 unit pada 2022, sedangkan market share tahun lalu 62,59 persen.
JAKARTA - Potensi bisnis rental mobil diperkirakan makin meningkat pasca pandemi Covid-19 seiring menggeliatnya seiring menggeliatnya beberapa sektor perekonomian. Karenanya, kondisi tersebut diperkirakan dapat memicu efek berantai, termasuk di pasar otomotif nasional.
Secara global, pasar rental mobil diproyeksikan naik menjadi 270,04 miliar dollar AS atau setara 4.411,99 triliun rupiah (kurs saat ini 16.338,29 rupiah/ dollar AS) pada 2030 dari 129,25 miliar dollar AS pada 2023. Di dalam negeri, Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) menyatakan dalam enam bulan terakhir sejak Desember 2023, pertumbuhan bisnis rental mobil naik signifikan karena didorong objek wisata dan berbagai proyek perusahaan swasta maupun instansi pemerintah.
Geliat bisnis rental mobil tersebut turut mendorong peningkatan penjualan kendaraan di Tanah Air. Sejumlah pelaku usaha rental yang ditemui di Kalimantan mengakui, Daihatsu Sigra menjadi pilihan utama karena harganya terjangkau, hemat BBM, dan kapasitas penumpang yang besar.
Tasman, pengusaha rental di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tiap harinya, lima unit Sigra miliknya nyaris tak berhenti disewakan. Permintaan pada mobil Sigra juga melonjak signifikan ketika proyek IKN berjalan.
"Rencananya kami menambah beberapa unit dengan tingginya permintaan," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya