Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gelembung Harga Reklamasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Maka tak aneh jika harga tanah di pulau-pulau buatan itu bisa mencapai 50 juta rupiah per meter persegi. Ini karena mahalnya biaya pembangunan proyek. Akibatnya, investor swasta yang terlibat hampir mustahil menyediakan lahan murah untuk orang-orang miskin yang tergusur. Artinya, pengembang akan membangun pasar real estate untuk kelas atas.

Hanya, daya beli sedang turun lantaran inflasi melandai. Kondisi seperti ini berpotensi bubble property (gelembung harga properti). Fenomena gelembung bisa digambarkan sebagai telah dilampauinya titik jenuh (setelah mengalami leveraging). Ke depannya rawan terjadi koreksi harga secara tajam (deleveraging).

Sangat mungkin dalam waktu 5 tahun dari sekarang karena dipicu peningkatan harga kawasan reklamasi, pasar properti Indonesia akan stagnan. Daya beli masyarakat semakin tertinggal jauh. Jika gelembung harga reklamasi terjadi, bukan saja Jakarta bakal terbebani terbengkalainya proyek-proyek pulau buatan, tapi juga memicu masalah lebih besar lagi, banjir kredit macet.

Jadi, tak bisa dibayangkan jika kemudian proyek reklamasi gagal di tengah jalan. Padahal, sudah diingatkan tanda-tanda kegagalan. Namun, karena proyek sudah berjalan, pemerintah yang harus menanggung. Swastalah yang mengeruk untung, tapi inilah konsekuensi kebijakan yang dibuat untuk kepentingan sesaat. Seharusnya ada skenario baru tentang proyek reklamasi yang lebih diterima akal sehat.

Komentar

Komentar
()

Top