Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Geger! Sosok Prajurit TNI yang Bawa Kabur Senjata Api Ternyata Putra Asli Papua dari Wilayah KKB OPM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seorang prajurit TNI Angkatan Darat anggota Kompi C Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/WMS), Prajurit Dua (Prada) Yotam Bugiangge, kabur dari satuannya dengan membawa lari sepucuk senapan serbu SS-2 V1.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih (Kapendam XVII/Cenderawasih), Letkol Inf Aqsha Erlangga, mengatakan bahwa sPrada Yotam kabur sejak Jumat 17 Desember 2021 WIT.

Kapendam XVII/Cenderawasih pun mengonfirmasi bahwa prajurit TNI tersebut kabur dari satuannya dengan membawa sepucuk senapan serbu SS-2 V1 buatan PT Pindad, tanpa amunisi.

Dilaporkan saat akan melaksanakan tugas jaga bersama rekannya, Prada Yotam Bugiangge lantas menghilang. Disebutkan Yotam tampak berkomunikasi via telepon sambil berjalan menuju arah belakang tempat jaga.

Kemudian pada saat prosesi serah terima tugas jaga, Yotam diketahui tidak lagi berada di Markas Komando (Mako) Yonif 756/WMS. Oleh karena itu, para anggota pun segera melakukan pencarian. Pencarian dilakukan mulai dari asrama, lingkungan sekitar Mako Yonif 756/WMS, bahkan anggota berupaya untuk menghubungi keluarga.

"Saat melarikan diri pada Jumat 17 Desember 2021 pukul 17.00 WIT, Prada Yotam Bugiangge membawa satu pucuk senjata jenis SS-2 V1 dari kesatuannya di Kompi C Yonif 756/WMS, Kabupaten Keerom, Papua. Senjata api organik milik TNI AD dibawa kabur tanpa amunisi" ungkap Letkol Inf Aqsha Erlangga.

"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang. Kemudian menjelang proses serah terima (tugas jaga) ternyata Prada Yotam tidak hadir, sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," kata Kapendam XVII/Cenderawasih.

Fakta terbaru, Prada Yotam Bugiangge merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang lahir di Desa Gunia, Kabupaten Nduga, Papua, 24 Mei 1999.

Lebih lanjut, Kabupaten Nduga merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam zona bahaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.

Sebagai informasi, tiga prajurit TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga pada Maret 2019 silam. Ketiga prajurit TNI yang gugur yakni Sersan Dua (Seda) Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top