Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyek Strategis I Instalasi Pengolahan Air Limbah Dibangun di Nusantara

Gaya Hidup yang Ramah Lingkungan Diterapkan di IKN

Foto : ISTIMEWA

MYRNA ASNAWATI SAFITRI Deputi bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN - Ibu Kota baru Indonesia harus diwujudkan sebagai kawasan hunian yang nyaman bagi semua.

A   A   A   Pengaturan Font

PENAJAM PASER UTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menerapkan gaya hidup ramah lingkungan di kawasan Kota Nusantara, Ibu Kota baru Indonesia yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

"Ibu Kota baru Indonesia harus diwujudkan sebagai kawasan hunian yang nyaman bagi semua," ujar Deputi bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, di Penajam, Rabu (28/8).

Seperti dikutip dari Antara, Myrna mengatakan Kota Nusantara menerapkan pengelolaan sampah berkelanjutan, sampah yang dihasilkan dikelola di tempat pengelolaan sampah terpadu yang dijalankan dengan prinsip ekonomi sirkular.

Dengan demikian, kata Myrna, selain mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat, juga sejalan dengan target pencapaian bebas sampah (zero waste) di Ibu Kota baru Indonesia.

Prinsip ekonomi sirkular merupakan konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.

Sebelum sampah atau limbah terbentuk sudah diminimalisasi agar jangan sampai sampah atau limbah tersebut terbentuk. OIKN lebih bijaksana dalam pencegahan, sehingga sampah yang terbentuk tidak akan banyak di Ibu Kota baru Indonesia.

"Kota Nusantara minim sampah dengan menerapkan perilaku bijak dalam berbelanja untuk minimalisasi sisa produk," ujarnya.

Minim sampah melalui induksi pengelolaan sampah Kota Nusantara, lanjut dia, yakni tidak menggunakan botol minuman dan wadah makanan sekali pakai. Kemudian, tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dan tidak menyisakan makanan agar tidak menjadi sampah.

"Tempat sampah yang tersedia sudah dibagi tiga wadah, jadi buang sampah sesuai jenis, yakni sampah organik, sampah dapat didaur ulang dan sampah lainnya," katanya.

Butuh Kolaborasi

Menurut Myrna, sistem pengelolaan sampah dan limbah di Kota Nusantara bekerja sama dengan institusi dan dinas teknis terkait, dan dibutuhkan kolaborasi warga yang tinggal di Ibu Kota baru Indonesia.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di IKN beroperasi Agustus 2024.

IPAL yang sudah mulai dibangun berada di tiga lokasi yakni IPAL 1, 2, dan 3 dengan total kapasitas 5.000 m3/hari melayani Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Konstruksi IPAL 1, 2, dan 3 di IKN sudah mulai dikerjakan sejak awal Desember 2023. Anggaran pembangunannya sebesar 638,8 miliar rupiah.

Skema pengolahan air limbah IKN Nusantara menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yang mana air limbah domestik dialirkan melalui jaringan perpipaan menuju IPAL untuk diolah secara terpadu dengan TPST, sehingga menghasilkan standar influen (baku mutu) yang memenuhi persyaratan.

Standar dimaksud ditetapkan sebelum tahap daur ulang atau bercampur badan air/ sungai, sehingga sejalan dengan prinsip Nusantara sebagai kota hutan dan pintar (smart forest city).

Sarana dan prasarana pengolahan air limbah ini akan memenuhi baku mutu air limbah KPI (Key Performance Indicator) yang ditetapkan dalam Basic Engineering Design (BED) dan sesuai visi pembangunan IKN.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top