![Gawat! Tidak Tinggal Diam, Ukraina Melawan dengan Mengancam Hancurkan Jembatan Terpanjang di Eropa Penghubung Crimea dan Rusia Pakai Senjata Mengerikan Ini](https://koran-jakarta.com/images/article/gawat-tidak-tinggal-diam-ukraina-melawan-dengan-mengancam-hancurkan-jembatan-terpanjang-di-eropa-penghubung-crimea-dan-rusia-pakai-senjata-mengerikan-ini-220616140221.jpg)
Gawat! Tidak Tinggal Diam, Ukraina Melawan dengan Mengancam Hancurkan Jembatan Terpanjang di Eropa Penghubung Crimea dan Rusia Pakai Senjata Mengerikan Ini
![Gawat! Tidak Tinggal Diam, Ukraina Melawan dengan Mengancam Hancurkan Jembatan Terpanjang di Eropa Penghubung Crimea dan Rusia Pakai Senjata Mengerikan Ini](https://koran-jakarta.com/images/article/gawat-tidak-tinggal-diam-ukraina-melawan-dengan-mengancam-hancurkan-jembatan-terpanjang-di-eropa-penghubung-crimea-dan-rusia-pakai-senjata-mengerikan-ini-220616140221.jpg)
Jembatan Kerch
Sebelumnya pada hari itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer senilai USD1 miliar, termasuk rudal anti-kapal, roket jarak jauh, dan lebih banyak artileri.
Sementara Washington hanya mengirim empat peluncur roket HIMARS yang belum mencapai Ukraina, meski sekutu NATO lainnya telah menjanjikan peralatan yang kompatibel.
Kepala kebijakan Pentagon pada hari Selasa mengungkapkan bahwa AS akan menyediakan rudal dengan jangkauan 70 kilometer.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada awal bulan ini mengatakan, Ukraina memberi Washington jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini terhadap target di wilayah Rusia. Namun, AS menolak untuk mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia, menyebut semenanjung itu dicaplok secara ilegal oleh Moskow.
Tidak jelas senjata mana yang akan digunakan Marchenko untuk menyerang jembatan itu, yang sebelumnya juga telah diancam akan diserang oleh pasukan pemerintah di Kiev. Meski jembatan itu menjadi satu-satunya cara untuk mencapai Crimea dari daratan Rusia selama beberapa tahun, saat ini seluruh pantai Laut Hitam dari Kherson hingga Mariupol berada di bawah kendali Rusia dan pasukan sekutu republik Donbas.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya