Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat! Tidak Tinggal Diam, Ukraina Melawan dengan Mengancam Hancurkan Jembatan Terpanjang di Eropa Penghubung Crimea dan Rusia Pakai Senjata Mengerikan Ini

Foto : Russia Today

Jembatan Kerch

A   A   A   Pengaturan Font

Militer Ukraina mengancam akan menghancurkan Jembatan Kerch menggunakan rudal canggih Barat. Jembatan tersebut merupakan jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Crimea dengan Rusia.

Komandan Pertahanan Mykolaiv, Ukraina, Mayor Jenderal Dmitry Marchenko melemparkan ancaman tersebut kepada Crimea Realities (Krym.Realii),media proyek Radio Free Europe/Radio Liberty-lembaga penyiaran yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Jembatan Kerch atau yang dikenal Jembatan Crimea merupakan target senjata Barat.

"Jembatan Kerch benar-benar target nomor satu kami. Itu bukan rahasia baik untuk militer mereka (Rusia) atau untuk militer kami. Bukan untuk warga sipil mereka, bukan untuk warga sipil kami. Itu akan menjadi target nomor satu yang harus dikalahkan" kata Marchenko, dikutip dari Russia Today, Kamis (16/6).

"Sebagai cara utama (Rusia) mengirim (pasukan) cadangan, kami hanya perlu memotongnya. Begitu jalan itu terputus, mereka akan mulai panik. Dan percayalah, mereka yang mengibarkan bendera Rusia di Simferopol, akan segera mendapatkan bendera Ukraina dan mulai mengibarkannya," lanjutnya.

Komentar Marchenko merupakan bagian dari wawancara yang diunggah pada hari Rabu (15/6), di mana dia mengumumkan "serangan balasan" Ukraina yang dia sebut akan membuat Kiev menang pada akhir musim panas, selama senjata dan amunisi tiba dari AS dan sekutu NATO-nya memadai.

Sebelumnya pada hari itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer senilai USD1 miliar, termasuk rudal anti-kapal, roket jarak jauh, dan lebih banyak artileri.

Sementara Washington hanya mengirim empat peluncur roket HIMARS yang belum mencapai Ukraina, meski sekutu NATO lainnya telah menjanjikan peralatan yang kompatibel.

Kepala kebijakan Pentagon pada hari Selasa mengungkapkan bahwa AS akan menyediakan rudal dengan jangkauan 70 kilometer.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada awal bulan ini mengatakan, Ukraina memberi Washington jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini terhadap target di wilayah Rusia. Namun, AS menolak untuk mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia, menyebut semenanjung itu dicaplok secara ilegal oleh Moskow.

Tidak jelas senjata mana yang akan digunakan Marchenko untuk menyerang jembatan itu, yang sebelumnya juga telah diancam akan diserang oleh pasukan pemerintah di Kiev. Meski jembatan itu menjadi satu-satunya cara untuk mencapai Crimea dari daratan Rusia selama beberapa tahun, saat ini seluruh pantai Laut Hitam dari Kherson hingga Mariupol berada di bawah kendali Rusia dan pasukan sekutu republik Donbas.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top