Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Terus Meningkat, Kasus Demam Berdarah di Klaten Sebabkan 14 Kematian

Foto : ANTARA/Aris Wasita

Arsip foto - Pemberantasan sarang nyamuk di Solo Raya, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Klaten - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus meningkat dengan 14 kematian dari awal tahun hingga saat ini.

Kepala Dinas Kabupaten Klaten Anggit Budiarto di Klaten, Jawa Tengah, Senin mengatakan hingga minggu ke-12 tahun ini ada 204 kasus DBD. Sementara sampai dengan minggu ke-13 ada 14 kematian.

"Kalau angka kasusnya baru sampai minggu ke-12, yang rekap untuk minggu ke-13 belum selesai," katanya.

Ia mengatakan pasien yang meninggal dunia kebanyakan berusia di bawah 7 tahun.

"Terus ada yang usianya 10 tahun. Cuma ini memang yang terakhir kemarin ada usia 15 tahun dan 55 tahun," katanya.

Mengenai penyebab meninggal, dikatakannya, sejauh ini pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi panas di hari ke-4 dan hari ke-5.

"Saat itu kalau dalam grafik DBD terjadi penurunan trombosit yang signifikan, sehingga penatalaksanaannya sepihak. Makanya kami imbau masyarakat, panas hari ke-2, ketika hari ke-3 belum turun wajib dibawa ke sentra layanan kesehatan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau camat dan lurah secara serentak mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Ini tadi di rakor saya sampaikan ke forum, bahwa memang salah satu hal yang terpenting adalah PSN serentak. Kami diskusikan bahwa camat, lurah serentak PSN di seluruh Kabupaten Klaten, sampai ke tingkat masyarakat," katanya.

Pihaknya juga aktif melakukan edukasi ke masyarakat, khususnya agar lebih mewaspadai gejala yang terjadi ketika ada anggota keluarga mengalami panas tubuh.

"Itu masyarakat mungkin sedikit terlena, alah gur panas wae (hanya panas) sehingga ditunggu-tunggu. Sedangkan kami tetap imbau panas hari kedua, hari ketiga belum turun harus dibawa ke layanan kesehatan," katanya.

Sementara itu, meski kasus masih terus mengalami kenaikan, pihaknya memastikan saat ini status DBD di Kabupaten Klaten belum masuk ke kejadian luar biasa (KLB).

"Belum KLB, dikatakan KLB ketika peningkatannya terus-menerus, dalam jangka waktu tertentu, dibandingkan tahun lalu peningkatannya lebih dari 2-3 kali lipat," katanya.

Ia mengatakan jumlah kasus kematian akibat DBD saat ini dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sedikit mengalami kenaikan.

"Dulu sampai minggu ke-12 ada 7 kematian, kalau kita sekarang di minggu ke-12 ada kematian 12," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top