Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat, Ratusan Hektare Sawah di Karawang Kekeringan Akibat Saluran Dangkal

Foto : ANTARA/Syifa Yulinnas/dok

Ilustrasi - Sawah kekeringan.

A   A   A   Pengaturan Font

Karawang - Gawat, ratusan hektare areal persawahan yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalami kekeringan akibat pendangkalan saluran irigasi pada musim kemarau tahun ini.

"Ada 310 hektare sawah yang kekeringan pada musim kemarau ini," kata Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KarawangDadan Danny, saat dihubungi di Karawang, Jawa Barat, Minggu.

Ia mengatakan, hingga pertengahan Oktober ini tercatat 310 hektare areal sawah. Sedangkan areal persawahan yang terancam kekeringan mencapai 1.539 hektare.

Sawah yang mengalami kekeringan itu tersebar di hampir seluruh kecamatan sekitar Karawang. Namun sawah yang kekeringan itu paling luas terjadi di Kecamatan Telagasari, yakni mencapai 80 hektare.

Dadan menyebutkan kekeringan yang melanda areal sawah itu secara umum terjadi akibat fenomena El Nino.

Selain itu, kondisi saluran irigasi yang dangkal juga sangat memicu terjadinya kekeringan areal sawah.

"Kekeringan rata-rata karena permasalahan saluran irigasi yang tersumbat dan akibat pendangkalan," katanya.

Saluran irigasi tersumbat karena banyaknya sampah menyusul maraknya bangunan liar yang ada di sepanjang bantaran saluran irigasi di wilayah Karawang.

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah menangani kekeringan yang melanda beberapa daerah di sekitar Karawang. Namun diakuinya, masih terjadi sawah yang kekeringan.

Di antara upaya yang telah dilakukan dengan melakukan normalisasi di daerah sekitar Banyusari, untuk mengatasi sawah yang dilanda kekeringan. Sedangkan di wilayah Cibuaya, telah dilakukan pembongkaran bangunan liar yang berada di bantaran saluran irigasi.

"Pembongkaran itu bukan dilakukan oleh pemda, tapi dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Karena mereka menyadari bangunannya menimbulkan sumbatan di saluran irigasi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi ke Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), agar ke depannya menertibkan bangunan liar yang berada di sepanjang bantaran saluran irigasi di wilayah Karawang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top