Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Angkutan Massal I Mantan Wagub DKI Ahmad Riza Pernah Menyangkal

Gawat, 664 Kartu Didebet Dua Kali

Foto : ANTARA/Ricky Prayoga

Mantan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria

A   A   A   Pengaturan Font

Pengakuan Transjakarta sekaligus menunjukkan bahwa pernyataan mantan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tidak benar.

JAKARTA - Masyarakat perlu waspada saat tap in dan tap out saat menggunakan Transjakarta karena ternyata ada 664 aduan pelanggan yang kartunya didebet dua kali. Hal itu diakui Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (26/10).
"Kami menerima 664 aduan terkait saldo kartu uang elektronik yang terpotong dua kali saat tap in/tap ou," ujar Anang. Hal ini tentu merugikan pelanggan Transjakarta.
"Mestinya profesional sehingga kasus seperti ini tidak terjadi," ujar salah satu pengguna Transjakarta, Suharto (30). Menurut pelanggan yang sering menggunakan rute Lebak Bulus-Harmoni untuk ke kantor di kawasan Gajah Mada ini, Transjakarta mesti menjelaskan mengapa kasus debet ganda tersebut bisa terjadi.
Sedangkan Anang hanya mengatakan, seluruh aduan telah ditindaklanjuti dengan menghubungi pelanggan bersangkutan untuk dimintai kronologi. Anang tidak menyatakan akan mengembalikan dana pelanggan. Dia hanya menyebut perlu data pelanggan untuk menanganinya.
Anang menjelaskan, dari 664 aduan itu, sebanyak 353 telah merespons dan telah diberikan kartu pengganti. Sedangkan 12 pelanggan menolak memberikan data. Sisanya sebanyak 299 belum merespons. Anang menegaskan, Transjakarta masih memproses aduan pelanggan.
Anang mengungkap bahwa PT Jaklingko Indonesia (JLI) juga telah menindaklanjuti 38 persen dari total aduan pelanggan atas saldo kartu uang elektronik yang terpotong dua kali saat tap in/tap out di perjalanan yang sama. Untuk penanganan oleh JLI, pelanggan diminta menghubungi melalui pesan WhatsApp melalui nomor pelayanan pelanggan 081260001441.

Bermasalah
Sejak awal integrasi transportasi masyarakat mengeluhkannya. Hal ini karena membuat antrean panjang atau itu tadi saldo kartu dipotong dua kali. La kalau tiap hari terpotong dua kali, saldo kartu cepat habis. Anang tak menyampaikan solusi soal sistem bermasalah yang dikeluhkan pengguna.
Padahal, pelanggan mempermasalahkan sistem tap in dan tap out yang masih banyak kendala dari awal hingga sekarang. Tingkat tindak lanjut juga baru 38 persen aduan atas saldo yang teedebet dua kali. Penumpang Transjakarta diharuskan menempelkan kartu uang elektronik ketika naik dan turun bus atau tap in tap out. Kebijakan baru ini tidak berjalan mulus sesjak awal.
Informasi Anang ini sekaligus menunjukkan pernyataan mantan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tidak benar. Beberapa hari menjelang pensiun dari Wagub, Ahmad menggatakan, aturan baru untuk tap in dan tap out penumpang bus Transjakarta, tidak ada yang membayar hingga dua kali. Sehingga, tudingan terkait pembayaran dua kali tersebut tidak benar.
"Nanti dicek, gak ada yang bayar dua kali. Sejauh yang saya tahu, tidak mungkin bayar dua kali. Itu tap in, tap out tujuannya apa? Supaya kita mengetahui masuk di mana, keluar di mana," ujar Ahmad, Selasa (11/10). Tapi menurut Anang, ternyata ada 664 aduan saldo dipotong dua kali.
Ahmad Ariza menambahkan, dengan diberlakukannya tarif integrasi tersebut, bertujuan mengetahui perjalanan tiap orang yang menggunakan layanan bus Transjakarta. "Dengan sistem terintegrasi ini kita tahu perjalanan orang dari mana ke mana," katanya. Tidak diketahui reaksi Ahmad jika mengetahui bahwa keluhan didebet dua kali memang benar adanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top