Gawat, 46 Tenaga Kesehatan RSUD Wonosari Gunung Kidul Terpapar Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty.
Foto: ANTARA/SutarmiGunung Kidul - Sebanyak 46 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpapar COVID-19 karena beban kerja yang sangat berat, seiring tingginya penambahan kasus harian COVID-19 di wilayah ini.
"Berdasarkan laporan yang masuk, ada 46 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19. Namun data tersebut bisa berubah karena ada yang sudah selesai menjalani isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan, tenaga kesehatan yang terkonfirmasi ini, tidak hanya yang melayani pasien terkonfirmasi COVID-19 saja, tapi juga bagian pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini dikarenakan beban berat tenaga kesehatan RSUD Wonosari karena melayani pasien bergejala ringan hingga berat, sehingga sangat rawan tertular.
"Saat ini, RSUD Wonosari kekurangan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kami sudah mengajukan pengadaan relawan tenaga kesehatan kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) yang memiliki kewenangan," kata Dewi.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan sejak Juni ini, khususnya satu minggu ini, penambahan kasus harian lebih dari 150 kasus.
Pada Sabtu (26/6), penambahan kasus memecahkan rekor harian, yakni 253 kasus baru, sehingga total kasus selama pandemi COVID-19 sebanyak 5.554 kasus. Dari total tersebut rinciannya, 1.791 masih kasus aktif, 3.535 sembuh, 228 meninggal dunia.
"Mayoritas pasien terkonfirmasi COVID-19 menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan di setiap puskesmas terdekat. Sedangkan ketersediaan tempat tidur (TT) fluktuatif. Keterisian 80 sampai 90 persen, dari total 121 TT. Untuk RSUD Wonosari penuh terus," kata Dewi.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistiyowati mengatakan saat ini ruang isolasi di RSUD Wonosari sudah penuh. Hal ini diperparah dengan minimnya sumber daya manusaia (SDM) karena ada beberapa perawat yang terkonfirmasi positif. Sehingga potensi terpapar COVID-19 sangat tinggi.
"Kami kekurangan tenaga kesehatan. Di sisi lain jumlah pasien terkonformasi yang membutuhkan perawatan juga meningkat. Bahkan ketersediaan tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi selalu penuh," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 5 DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut
Berita Terkini
- Kuliner Khas Imlek
- Putin Minta Pengendalian Tumpahan Minyak di Laut Hitam Dipercepat
- Perusahaan asal Tiongkok Benamkan Modal Rp600 Miliar di KIT Batang
- Bapanas: Harga Pangan Jumat Turun, Cabai Rawit Merah Rp66.690 per Kg
- Perhatian Pasar Masih Tertuju pada The Fed, Cek Prediksi IHSG Jelang Akhir Pekan