Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Edisi Khusus Kemerdekaan

Garuda Pancasila Warisan Gen Terbaik di Dunia

Foto : Koran Jakarta/Eko Sugiarto Putro

Pernak-pernik Garuda - Nanang Rachmat Hidayat atau yang lebih dikenal sebagai Nanang Garuda, menunjukkan sejumlah koleksi pernak-pernik bertema Garuda, di kediamannya yang dijadikan sebagai Museum Garuda, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (14/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Dongeng Garuda jarang dikenal oleh rakyat apalagi generasi muda hari ini," kata Nanang. Sebagai kronik sejarah perancangan lambang negara, Garuda Pancasila akan membawa pada perjalanan M Yamin dan Ki Hadjar Dewantara membuka teks-teks kuno dan menyusuri candi-candi di Indonesia melacak relief-relief Garuda.

Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah, candi yang banyak dilupakan dan tak tercatat sebagai destinasi wisata populer, ternyata justru menyimpan relief Garuda terbanyak, yang disusul oleh Candi Kidal di Malang. Perjalanan merancang lambang, bagi Nanang, menjadi gerbang memasuki alam pikir para pendiri bangsa dalam merumuskan diri mereka, bangsa Indonesia.

Atas perintah Soekarno pada Januari 1950, Sultan Hamid II, M Yamin, Ki Hadjar Dewantara, Basoeki Resobowo, MA Pellaupessy, dan RM Ngabehi Poerbatjaraka berjalan merumuskan lambang negara. "Yang paling menarik adalah fakta yang disembunyikan bahwa Dirk Ruhl, warga negara Jerman, adalah perancang terakhir Garuda Pancasila yang kemudian ditetapkan sebagai rancangan final oleh Presiden Soekarno," kata Nanang.

Tak lama setelah penetapan lambang negara, Sultang Hamid II justru ditangkap atas tuduhan keterlibatannya dalam pemberontakan Westerling. Basoeki Resobowo terlibat dalam Lekra. Nanang ingin menyatakan kronik perancangan Garuda Pancasila sebagai lambang negara sebenarnya justru akan membawa kepada seluruh kekayaan masa lalu yang menjadikan kita hari ini ada.

Naskah-naskah kuno, candi, dan segala pencapaian dan kegagalan para pendiri bangsa, bahkan keterbukaan para pendiri bangsa untuk memesan sesuatu kepada orang asing. Garuda, menurut Nanang, adalah masa lalu gemilang ribuan tahun yang telah berhasil membangun Candi Borobudur yang megah dan kosmologis, Candi Sukuh yang penuh teka-teki, dan cerita perjalanan orang-orang Nusantara yang sudah keliling langit sebagaimana terekam dalam sebuah kitab kuno.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top