Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ganjar Pranowo Minta Politik Pangan Tidak Diliberalisasi

Foto : antarafoto

Ganjar Pranowo di Magetan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Hari ini saya di Magetan, semua teriak pupuk mahal. Kalau kita melihat subsidinya, pupuk turun terus-menerus tanpa ada substitusinya, maka ini akan menjadi problem dari sisi produktivitas. Kalau itu kurang, penduduk jumlahnya tambah, maka stok akan berkurang. Itu rumusnya," ungkapnya.

Adapun cara mudah agar ketahanan pangan hanya sekedar tahan, lanjutnya, maka perlu disediakan stok pupuk dari dalam negeri maupun impor. Namun, cara itu berpotensi membahayakan para petani.

"Maka (dari itu), kita mesti balik. Hulunya disiapkan, stoknya disiapkan, dan mesti diubah. Kembalikan Bulog pada fungsi awal. Negara harus menjamin pangan nasional," ucap Ganjar.

Sebelumnya, Ganjar menawarkan Kartu Tanda Penduduk Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti) menjadi basis data untuk mengurai berbagai problem dalam persoalan pupuk di Indonesia apabila terpilih menjadi Presiden.

"Nah, kalau sudah ketemu permasalahan pupuk berhasil diurai, apa yang dilakukan? Ya, kamu tambahin pupuk sendiri boleh, pupuknya nanti diperoleh dari impor silakan," kata dia dalam pertemuan dengan masyarakat di Desa Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top