Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ganjar-Mahfud Akan Tingkatkan Literasi Hingga Transparansi di Pasar Modal

Foto : ANTARA-HO-Bareksa/Kontan

Acara Debat Tim Capres bertajuk “Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024” yang diselenggarakan oleh Bareksa dan Kontan, di Grha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyampaikan pasangan Ganjar Pranowo- MahfudMD akan fokus mengoordinasikan antara literasi, transparansi, dan penjaminan transaksi untuk pasar modal di Indonesia.

"Saya pikir koordinasi antara literasi, transparansi, dan bagaimana pemerintah menjamin transaksi keuangan berbasis kepada kondisi pasar yang sehat itu yang menjadi inti," kata Andi dalam Debat Tim Capres bertajuk "Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024", di Grha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis.

Menurut Andi, literasi keuangan menjadi hal pertama yang akan digalakkan terutama bagi generasi muda yang mulai banyak berinvestasi di pasar modal Indonesia.

"Generasi sekarang yang sering keluar masuk dari satu emiten ke emiten yang lain, perlu menyadari ada literasi keuangan yang harus dilakukan. Jangan tiba-tiba bingung, anak muda yang investasinya rugi, yang dituntut orang yang menaruh uangnya," ujar Andi.

Kemudian, pasangan Ganjar-Mahfud merencanakan akan membuat aturan yang dapat membuat investor maupun calon investor lebih memahami kondisi fundamental perusahaan yang ada di pasar modal Indonesia. Sehingga, calon investor akan lebih memahami kondisi perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

"Membuat ada transparansi portofolio dari korporasi yang misalnya akan melakukan IPO, atau akan melakukan transaksi dalam jumlah Rp100 miliar ke atas, Dan itu sudah diatur sudah diperkuat melalui institusi yang ada di pasar keuangan kita, termasuk misalnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Andi pula.

OJK mencatat investor muda berusia di bawah 30 tahun di pasar modal Indonesia mencapai 57,04 persen dari seluruh investor yang tercatat per 5 Oktober 2023, namun aset mereka masih sebesar Rp50,51 triliun.

Sedangkan, jumlah investor usia 31- 40 tahun berkontribusi 23,27 persen dari seluruh investor, dengan akumulasi aset sebesar Rp112,92 triliun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top