Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dispepsia

Gangguan Pencernaan yang Menyerang Semua Usia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gangguan pencernaan (dispepsia) bisa menyerang siapa saja, pada usia berapa pun. Untuk itu, waspadai gejala sebelum gangguan pencernaan benar-benar menyerang Anda.

Dokter Yudistira Panji Sentosa SpPD-KKV, spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Awal Bros Tangerang menjelaskan, gejala gangguan pencernaan misalnya nyeri ulu hati, kembung, mual, muntah, perdarahan saluran cerna, dan benjolan pada dubur.

"Gangguan pencernaan dapat terjadi pada pemasukan makanan ke dalam rongga mulut dan geligi, kerongkongan, gerakan lambung dan usus. Gangguan pencernaan pada saluran cerna juga terjadi pada lambung, empedu, hati, pankreas serta usus kecil. Sedangkan gangguan pencernaan pada saluran pembuangan ada pada usus besar, dubur/anus," ungkapnya.

Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan pencernaan, lanjut dokter Yudistira, antara lain maag, GERD (asam lambung), kanker perut (jarang terjadi), gastroparesis (suatu kondisi di mana perut tidak benar-benar kosong, hal ini sering terjadi pada orang dengan diabetes), infeksi perut, irritable bowel syndrome, pankreatitis k_ronis, penyakit tiroid, dan kehamilan.

Yudistira menambahkan cara mencegah gangguan pencernaan diantaranya menjaga berat badan, tidak merokok atau minum beralkohol, memiliki waktu tidur yang baik.

Gangguan sistem pencernaan dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Berikut beberapa gangguan pencernaan yang dapat dialami orang dewasa.

1. Maag (Gastritis)

Penyakit maag atau yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah gastritis merupakan gangguan pada lambung saat kadar asam lambung meningkat.

Penyebab terjadinya maag antara lain minuman beralkohol, reaksi alergi, kondisi yang sedang tidak fit, sering terlambat makan, atau obat-obatan yang diminum.

Kurangi berbagai jenis makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas, hentikan juga minum minuman beralkohol. Hati-hatilah saat mengonsumsi obat yang dapat menimbulkan efek samping seperti obat penahan rasa sakit

2. Diare

Diare merupakan gangguan pencernaan karena dinding usus besar mengalami iritasi. Pada usus besar terjadi penyerapan serat-serat dan air pada sisa-sisa makanan, sehingga lambat laun selama melewati usus besar sisa makanan akan memadat dan keluar dari tubuh berbentuk feses yang padat.

Gejala-gejala orang yang menderita diare ditandai dengan perut kram, mencret hingga terkadang berdarah, feses berbentuk cairan, mual-mual hingga muntah, perut terasa kembung, tidak nafsu makan, sampai merasa tidak sehat di seluruh tubuh.

Penyakit diare dapat disebabkan virus (rotavirus, astrovirus, dan adenovirus), bakteri (E.coli, Shigella dan Campylobacter), parasit (Giardia lamblia, Cryptospiridum), toksin, keracunan bahan kimia berupa timbal, atau obat-obatan antibiotik. Penyebab-penyebab diare ini biasanya memasuki tubuh dalam bentuk makanan

3. Konstipasi

Konstipasi disebabkan kekurangan cairan tubuh, panas dalam, stres, pengaruh hormon, asupan makanan yang kurang seimbang, kekurangan vitamin C, dan serat.

Saat mengalami konstipasi, biasanya seseorang akan merasakan perutnya terasa penuh sampai kaku, karena terdapat tumpukan feses.

Terdapat pengobatan yang juga cukup unik untuk konstipasi, yaitu merendam kaki ke dalam air dingin. Dengan merendam kaki ke dalam air dingin, tekanan pada saluran pencernaan akan lebih tinggi sehingga akan lebih mudah untuk mendorong feses keluar dari dalam usus

4. Apendisitis (Usus Buntu)

Apendisitis atau lebih dikenal dengan istilah usus buntu juga merupakan salah satu gangguan pencernaan yang bisa dialami siapa pun. Usus buntu merupakan organ yang terdapat di dalam perut sebelah kanan, berukuran sekitar 5-10 cm, yang dapat mengalami pembengkakan atau peradangan.

Jika peradangan terjadi, penderita akan mengalami gejala-gejala seperti sakit perut, nafsu makan menurun, mual-mual hingga muntah, demam, dan perut terasa keram.

Penanganan untuk penyakit usus buntu yang sudah parah hanya bisa dilakukan dengan operasi, dengan memotong seluruh bagian yang meradang

5. Wasir (Ambeien)

Wasir terjadi karena tumbuhnya daging di sekitar anus sehingga feses mengalami masalah saat dikeluarkan.

Wasir dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti karena tinja terlalu keras dan mengejan terlalu kuat saat mengeluarkannya, memakan hidangan pedas atau minuman beralkohol, atau kebiasaan jongkok terlalu lama saat buang air besar.

Untuk mencegah terjadinya wasir, penting sekali untuk mengonsumsi serat sehingga buang air besar lancar dan teratur, serta jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Sebaiknya jangan pula memakan makanan terlalu pedas demi menghindari tinja yang terlalu keras. pur/R-1

Cara untuk Mengatasi

Ada banyak perawatan gangguan pencernaan, tergantung penyebab dan tingkat keparahan gejala. Anda dapat mengurangi gejala dengan membuat beberapa perubahan sederhana pada diet gaya hidup Anda. Ada beberapa cara pengobatan untuk gangguan pencernaan.

1.Membuat teh jahe

Jahe adalah obat alami yang paling umum untuk penyakit perut, mual, dan gangguan pencernaan. Minuman jahe dapat membantu pencernaan dan merangsang produksi air liur. Penelitian menunjukkan jahe dapat mengurangi pembengkakan, menurunkan kolesterol dan gula darah.

2.Mengunyah permen karet

Permen karet membuat tubuh memproduksi lebih banyak air liur. Mengunyah permen karet setelah Anda makan merupakan ide yang baik.

3.Minum jus lidah buaya

Aloe (lidah buaya) adalah anti-inflamasi yang dapat membuat kulit mulus serta perut Anda lebih baik. Jus lidah buaya dapat membantu meredakan mulas dan GERD dengan mengurangi peradangan di perut Anda.

4.Gunakan baking soda

Baking soda sangat membantu untuk menyeimbangkan asam lambung jika Anda memiliki maag atau refluks asam. Baking soda adalah bubuk alkana yang dapat membantu refluks dan meredakan mulas karena merupakan zat bersifat basa. Baking soda tidak aman dalam dosis tinggi dan tidak boleh digunakan untuk jangka waktu yang lama.

5.Chamomile

Chamomile dapat mengobati kondisi pencernaan seperti kolik, gas, diare, kram perut, dan gangguan pencernaan. Mengandung sifat antispasmodic yang membantu mengendurkan otot-otot halus terutama pada sindrom iritasi usus besar. Chamomile juga memiliki efek menenangkan pada otak dan dapat meringankan rasa sakit pada pasien sakit kronis.

6.Jangan berbaring setelah makan

Setelah Anda makan, jangan langsung berbaring. Biarkan gravitasi melakukan pekerjaannya dan menarik isi perut ke bawah sepanjang sistem pencernaan Anda.

Jika Anda mulas pada malam hari, cobalah untuk menempatkan bantal untuk mengangkat leher Anda, jika tidak berhasil, angkat tubuh bagian atas Anda untuk mencegah mulas pada malam hari. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top