Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gangguan IT Melanda Maskapai, Bank, dan Media di Seluruh Dunia

Foto : NDTV

Kekacauan terjadi setelah pembaruan program yang beroperasi pada Microsoft Windows menyebabkan sistem di seluruh dunia mengalami gangguan.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS -Maskapai penerbangan, bank, saluran TV, dan lembaga keuangan dilanda kekacauan pada hari Jumat (19/7) akibat salah satu kerusakan IT terbesar dalam beberapa tahun terakhir, yang disebabkan oleh pembaruan program antivirus.

Penumpang pesawat memadati bandara menunggu berita karena puluhan penerbangan dibatalkan dan operator berupaya menjaga layanan tetap pada jalurnya. Kekacauan itu terjadi setelah pembaruan program yang beroperasi pada Microsoft Windows menyebabkan sistem di seluruh dunia mengalami gangguan.

Microsoft mengatakan masalah dimulai pada pukul 19.00 GMT pada hari Kamis (18/7), mempengaruhi pengguna Windows yang menjalankan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike Falcon.

CrowdStrike mengatakan telah meluncurkan perbaikan untuk masalah tersebut dan bos perusahaan tersebut, George Kurtz, mengatakan kepada saluran berita AS CNBC, ia ingin "secara pribadi meminta maaf kepada setiap organisasi, setiap kelompok, dan setiap orang yang terkena dampak".

Dikatakan juga, butuh waktu beberapa hari untuk kembali normal.

Tim Presiden AS Joe Biden sedang berbicara dengan CrowdStrike dan mereka yang terkena dampak gangguan tersebut "dan siap memberikan bantuan sesuai kebutuhan", kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

"Pemahaman kami adalah bahwa operasi penerbangan telah dilanjutkan di seluruh negeri, meskipun masih terjadi beberapa kemacetan," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Laporan dari Belanda dan Inggris menunjukkan layanan kesehatan mungkin terdampak oleh gangguan tersebut, dampak penuhnya belum diketahui.

Perusahaan media juga mengalami kesulitan, Sky News dari Inggris mengatakan gangguan tersebut telah mengakhiri siaran berita paginya dan ABC dari Australia juga melaporkan mengalami kesulitan besar.

Bank-bank di Kenya dan Ukraina melaporkan masalah dengan layanan digital mereka, supermarket di Australia mengalami masalah pembayaran, operator telepon seluler terganggu dan layanan pelanggan di sejumlah perusahaan terputus.

Elon Musk, pemilik Tesla, mengatakan pemadaman tersebut menyebabkan "gangguan pada rantai pasokan otomotif". Jadwal sidang di pengadilan dan penjara di California tertunda.

"Skala pemadaman ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan pasti akan tercatat dalam sejarah," kata Junade Ali dari Lembaga Teknik dan Teknologi Inggris, seraya menambahkan bahwa insiden terakhir yang mendekati skala yang sama terjadi pada tahun 2017.

Saham CrowdStrike anjlok 11 persen di New York.

Penerbangan Kacau

Dari Amsterdam hingga Zurich, Singapura hingga Hong Kong, operator bandara mengalamai masalah teknis yang mengganggu layanan mereka.

Sementara beberapa bandara menghentikan semua penerbangan, di bandara lain staf maskapai harus melakukan check-in penumpang secara manual.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) awalnya memerintahkan semua penerbangan dibatalkan "apa pun tujuannya", meskipun maskapai penerbangan mengatakan mereka sedang memulihkan layanan dan mengatasi masalah yang ada.

Rekaman AFP menunjukkan penumpang frustrasi dan terlantar di bandara dari Milwaukee Mitchell hingga New York LaGuardia.

"Ini menegangkan. Saya ada acara keluarga akhir pekan ini. Saya tidak tahu apakah saya bisa hadir," kata Jake Buettner, 46 tahun, yang mencoba pergi ke Florida dari New York.

Di Eropa, bandara-bandara utama termasuk Berlin, yang telah menangguhkan semua penerbangan pada hari Jumat sebelumnya, mengatakan keberangkatan dan kedatangan secara bertahap dilanjutkan.

Namun, puluhan penerbangan Eropa dibatalkan. Turkish Airlines mengatakan telah membatalkan 84 penerbangan dan pejabat Italia mengonfirmasi sekitar 80 keberangkatan telah dibatalkan.

Di seluruh Amerika Latin, bandara meminta penumpang untuk tiba untuk penerbangan beberapa jam lebih awal dari biasanya.

Media pemerintah Tiongkok mengatakan bandara Beijing tidak terkena dampak.

Penyebab Umum

Perusahaan-perusahaan terpaksa memperbaiki sistem mereka dan mencoba menaksir kerusakan, sementara para pejabat berusaha meredakan kepanikan dengan mengesampingkan kemungkinan adanya tindak kejahatan.

Kurtz dari CrowdStrike mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa timnya "dikerahkan sepenuhnya" untuk membantu pelanggan yang terkena dampak dan "perbaikan telah dilakukan".

Namun Profesor Oli Buckley dari Universitas Loughborough Inggris adalah salah satu dari banyak pakar yang mempertanyakan kemudahan dalam meluncurkan perbaikan yang tepat.

"Meskipun pengguna berpengalaman dapat menerapkan solusi tersebut, mengharapkan jutaan orang melakukannya adalah tidak praktis," katanya.

Pakar lain mengatakan insiden itu seharusnya mendorong pertimbangan ulang secara luas tentang seberapa bergantungnya masyarakat pada segelintir perusahaan teknologi untuk berbagai layanan tersebut.

"Kita perlu menyadari perangkat lunak semacam itu dapat menjadi penyebab umum kegagalan beberapa sistem pada saat yang sama," kata Profesor John McDermid dari Universitas York, Inggris.

Ia mengatakan infrastruktur harus dirancang "agar tangguh terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh faktor umum".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top