”Game Online” Buat Kejahatan Seksual Bocah

JAKARTA - Pengungkapan kejahatan seksual daring terhadap anak diketahui bisa dilakukan dengan modus operandi menggunakan sarana game online perang-perangan free fire. Kasus ini diungkapkan Kasubdit V Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Hutagaol, di Jakarta, Selasa (30/11).

Hutagaol menyebutkan, ada 11 anak menjadi korban kejahatan seksual online dengan tersangka dengan pria berinisial S atau Reza (21). "Tersangka S melakukan kejahatan seksual anak dengan memanfaatkan salah satu game online free fire, di mana sasarannya anak perempuan di bawah umur," kata Hutagaol.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Orang tua korban yang melapor berada di Papua. Orang tua korban melaporkan adanya konten pornografi di ponsel milik anaknya. Ponesl anaknya juga ada percakapan asusila melalui Whatsapp yang dilakukan S, teman game online korban.

Laporan tersebut ditindaklanjuti KPAI dengan membuat laporan ke Bareskrim Polri. Dittipidsiber Bareskrim menelusuri hingga keberadaan S diketahui berada di wilayah Kalimantan Timur. "Jadi, modus operandinya, tersangka bermain game bersama dan mengiming-imingi akan memberikan diamond kepada korban," kata Hutagaol.

Diamond atau DM adalah alat tukar premium yang berfungsi mengoptimalkan tampilan dan performa pemain game online free fire. Ini bisa digunakan untuk membeli karakter, memperkuat senjata, dan mendapat item eksklusif. Tersangka menjanjikan memberi 500-600 diamond. Harga satu diamond bisa dibeli menggunakan pulsa senilai 100 ribu rupiah.
Halaman Selanjutnya....