Gaji Guru Naik, Puan: Peningkatan Kesejahteraan Guru Langkah Memperkuat SDM Indonesia
Puan Maharani saat menjabat Menko PMK pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2016.
Foto: kemekopmk.go.idJAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut positif kebijakan Pemerintah yang menaikkan gaji guru di tahun 2025, baik yang ASN maupun honorer. Ia menekankan peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah satu langkah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Peningkatan kesejahteraan guru memang sudah menjadi kewajiban negara, khususnya Pemerintah sebagai pelaksana anggaran. Semoga kebijakan kenaikan gaji guru di tahun depan bisa meningkatkan kualitas para pendidik anak bangsa," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (29/11).
Pemerintah, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, mengumumkan skema kenaikan penghasilan demi meningkatkan kesejahteraan guru yang akan dimulai tahun 2025. Hal itu disampaikan Prabowo pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11) silam.
Puan berharap kebijakan kenaikan gaji tersebut dapat meningkatkan semangat para guru.
"Kesejahteraan guru menjadi sangat vital mengingat masih banyak pendidik yang merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Keadilan untuk guru sebagai pahlawan pendidikan harus selalu diupayakan,” ungkapnya.
Puan menyoroti adanya data yang menyebut kesejahteraan yang kurang mengakibatkan 55,8 persen guru memiliki pekerjaan sampingan, serta 79,8% guru memiliki utang. Bahkan riset NoLimit mengungkap, 42 persen masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru. Untuk itu, Puan mendorong Pemerintah untuk tidak melupakan nasib guru honorer yang penghasilannya masih jauh dari kata cukup.
“Harapan kita bersama adalah agar para guru-guru yang berperan dalam mencetak bibit unggul Indonesia dapat hidup dengan nyaman, baik yang PNS, PPPK, dan honorer. Agar mereka tidak lagi dipusingkan karena masalah utang,” tutur Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Puan pun mengapreasiasi guru-guru yang mayoritas terus berdedikasi mengajar hingga pensiun meski dengan penghasilan yang pas-pasan. Menurutnya, jiwa patriot memang selalu mengalir dari darah seorang guru.
“Penting untuk dipahami bahwa kesejahteraan yang baik pastinya akan meningkatkan motivasi dan produktivitas guru. Hal ini lah yang akan berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah,” terang Puan.
“Jadi layanan kualitas pendidikan Indonesia akan menjadi yang terbaik manakala semua masalah terkait kesejahteraan guru dapat diatasi,” imbuh mantan Menko PMK itu.
Meski ada peningkatan gaji guru di tahun 2025, Puan menilai masih ada beberapa tantangan yang dihadapi Pemerintah demi memastikan baiknya sistem pendidikan di Indonesia. Terutama bagi guru honorer yang nasibnya masih belum jelas, khususnya terkait kepastian pengangkatan sebagai PPPK. Hal itu mengingat target Pemerintah sebelumnya yang berjanji akan mengangkat 1 juta guru honorer menjadi PPPK tahun ini tampaknya sulit terealisasi.
“Kita sesalkan pengangkatan guru menjadi ASN atau PPPK lebih lambat dibandingkan dengan laju kebutuhan,” sebut Puan.
Di sisi lain, program pengangkatan guru honorer menjadi PPPK ternyata diwarnai dugaan kecurangan di sejumlah daerah. Beberapa waktu belakangan, muncul isu sulitnya SK turun kepada calon guru PPPK atau ASN meski telah lolos seleksi.
Ada juga modus kecurangan manipulasi data mengajar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek, yang kini berubah menjadi Kemendikdasmen berdasarkan investigasi dari Kompas. Kemudian ditemukan pula fenomena orang yang tidak pernah mengajar, tetapi tercatat resmi di Dapodik sebagai guru honorer yang mengajar di sekolah negeri sehingga bisa mengikuti seleksi dan yang lebih mengherankan bahkan lulus sebagai guru PPPK.
Indikasi praktik percaloan pun rupanya marak di lingkungan guru honorer. Calo meminta uang puluhan juta rupiah sebagai balas jasa membantu kelulusan peserta seleksi guru PPPK. Puan berharap Pemerintah memberi perhatian mengenai berbagai persoalan tersebut.
“Agar pendidikan anak-anak kita berkualitas, maka sumber daya pendidik juga harus berkualitas. Sebab guru yang membantu mencetak generasi penerus bangsa agar bertumbuh menjadi SDM unggul sesuai target Indonesia Emas,” terangnya.
Sebagai informasi, jumlah guru di bawah binaan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tahun 2024 (tidak termasuk guru agama) ialah 2.988.775 orang. Sebanyak 1.012.028 orang berstatus ASN pegawai negeri sipil (PNS) dan 708.839 orang ASN PPPK. Guru honorer yang belum terangkat di sekolah negeri 428.640 orang. Adapun 839.268 orang merupakan guru sekolah swasta.
- Baca Juga: Dukungan Film Indonesia
- Baca Juga: 1.104 Prajurit Taruna Akademi TNI/Akpol Diwisuda di Akmil Magelang
“DPR berharap masalah pengangkatan guru honorer ini bisa berjalan sesuai target Pemerintah. Dan tentunya dengan mekanisme yang sesuai tanpa adanya kecurangan dan hambatan dari pihak manapun,” pungkas Puan.
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Pemerintah Jangan Malu Membatalkan Kenaikan PPN
- 4 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 5 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
Berita Terkini
- Polisi Selidiki Kasus Bullying Siswi SMP di Kota Serang
- Jadwal Liga Inggris: Chelsea Vs Aston Villa hingga Liverpool Vs City
- Timses Pram-Doel Apresiasi Profesionalitas TNI-Polri Pilkada Jakarta
- Kemenperin: Industri Festival Siapkan Gen-Z Jadi Motor Industri
- Russia Kembalikan Sembilan Anak Ukraina dengan Mediasi Qatar