Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gaet Investasi Baru Pariwisata, Pemerintah Targetkan Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja

Foto : Istimewa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) menargetkan lapangan kerja baru bagi 1-1,5 juta orang dalam investasi baru di sektor pariwisata, khususnya di lima destinasi super prioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan investasi yang ditawarkan pihaknya ke 18 investor asing tersebut adalah investasi pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis komunitas sebagai upaya mengakselerasi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di Indonesia. Selain itu, juga ditawarkan 12 proyek investasi pariwisata berkelanjutan.

"Kita memprediksi tahun ini akan dimulai investasi. Rencana investasi ada di lima destinasi super prioritas, delapan kawasan ekonomi khusus, serta 12 proyek investasi pariwisata berkelanjutan yang pada tanggal 17 Maret 2022 lalu telah dilaunching Kementerian Investasi/ BKPM," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/3).

Dia juga menambahkan pihaknya juga sedang menjajaki investasi dengan Astungkara Way untuk (pengembangan) agrowisata dan wisata edukasi. Dan keinginan para investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata sudah mulai meningkat.

Hal ini, kata Sandiaga, menjadi sinyal positif dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dan Kemenparekraf menawarkan nilai investasi dengan kisaran sebesar 1-1,5 miliar dolar AS.

"Kami menawarkan dari total lima persen target kontribusi pariwisata, adalah 20 persen dalam bentuk investasi baru yang akan menciptakan 1-1,5 juta lapangan kerja baru," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top