Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi I PT Indonesia Kendaraan Terminal Mematok Harga IPO Rp1.610–2.250 Per Saham

Fundamental Perusahaan Jadi Magnet IPO

Foto : ANTARA/Audy Alwi
A   A   A   Pengaturan Font

PENAWARAN SAHAM - Dirut PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Chiefy Adi Kusmargono (kiri), Direktur Keuangan dan SDM, Sugeng Mulyadi, dan Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Arif Isnawan, mengamati poster barisan kendaraan di pelabuhan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, di Jakarta, Senin (28/5).

JAKARTA - Di tengah kondisi pasar saham yang mengalami tekanan turut memengaruhi penerbitan saham perdana pasar modal melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Kendati demikian, fundamental perusahaan yang kuat menjadi faktor yang penting dalam hajatan IPO sehingga dapat menatik minat investor.

Direktur Utama Bahana Sekuritas, Feb Sumandar, mengatakan prospek IPO berdasarkan kondisi pasar menjadi salah satu pertimbangan, akan tetapi fundamental perusahan yang IPO juga penting diperhatikan. "Jadi, kalau untuk IPO itu salah satu faktor tentunya pasar, tetapi fundamental dari perusahaan juga penting," ungkap dia kepada Koran Jakarta, Selasa (29/5).

PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) mematok harga IPO antara 1.610-2.250 rupiah per saham. Dengan begitu, Perseroan mengincar dana segar IPO sebesar 903,374 miliar rupiah hingga 1,26 triliun rupiah. Perseroan melepas sebanyak 561,10 juta saham ke publik atau 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Bertindak sebagai penjamin emisi efek Joint Lead Underwriters/JLU, yaitu PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan RHB bertindak sebagai Agen Penjual Internasional (International Selling Agent). Khusus IKT, merujuk pada pertumbuhan EBITDA margin 40 persen dan laba bersih 30 persen, Feb menjelaskan pertumbuhan bisnis bagi perusahaan yang mau IPO menjadi perhatian.

Mengacu pada hal tersebut, pertumbuhan CGAR IKT saja ada di angka 30 persen. "Jadi fundamental perusahaan memang kuat. Itu yang membuat kita optimis bisa menjualnya. Kami harapkan kondisi market mulai pulih. Walaupun tertekan, tapi kami melihat bagi investor ini adalah time to buy karena market-nya sedang jelek, tapi fundamental perusahaan bagus," jelas Feb.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top