Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Freeport Indonesia Belum Berencana untuk IPO

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk nilai transaksi divestasi atas pelepasan saham Freeport Indonesia ke Inalum sudah ditentukan namun transaksinya belum dilakukan. "Jadi Inalum mengambil porsinya Rio Tinto sebesar 3,5 miliar dolar AS dan Indocopper Investama, anak usaha Freeport McMoRan Inc., sebesar 530 juta dolar AS. Jadi 3,85 miliar dolar AS yang harus dikeluarkan oleh Inalum," jelas dia.

Batas tenggat waktu pembayaran masih menunggu Pemerintah, namun diharapkan akhir tahun ini semua rampung. Menurut Riza, bukan hanya pembahasan mengenai divestasi tetapi juga lima pokok pembahasan lainnya, yakni divestasi, smelter, peningkatan penerimaan negara, beroperasinya perusahaan sampai 2041, dan stabilitas investasi.

Bahkan untuk bangun smelter saja biaya yang dikeluarkan cukup besar dan mahal mencapai 3 miliar dolar AS. Tidak mungkin kita bangun smelter kalau kita tidak dikasih waktu sampai 2041, karena uangnya dari mana," terangnya. Terkait pembangunan smelter saat ini telah dibuat desain dan pemadatan tanah. Ketika pembahasan ini selesai baru akan dibangun fisik.

Smelter ini berkapasitas 2 juta konsentrat akan berada di Gresik, Jawa Timur. "Untuk Papua belum bisa karena smelter itu ada limbahnya seperti sulfat, gypsum yang harus dikelola," pungkasnya.


Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top