Freeport Diminta Percepat Pembangunan "Smelter"
ARIFIN TASRIF Menteri ESDM - Kan spending-nya dengan (progres) 60 persen ini sudah cukup besar, mungkin sudah 1,5 miliar (dollar AS) lebih dari targetnya yang 2,4 miliar dollar AS.
"(Keputusannya) boleh (ekspor konsentrat tembaga), sampai progresnya komitmen dia untuk menyelesaikan (smelter) dan tidak boleh lebih dari pertengahan tahun depan," tambah Arifin.
Selain PT Freeport Indonesia, Arifin menyebut PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) juga dibolehkan mengekspor konsentrat tembaga.
"Di sana ada juga Amman, sama kok tembaga, tapi tadi kan progresnya sampai berapa dulu? Nah, ini akan ditinjau minggu depan. Untuk copper cuma dua, Amman dan Freeport," ungkap Arifin.
Mundur dari Jadwal
Diketahui, Freeport Indonesia dan AMNT sama-sama sedang membangun pabrik pengolahan konsentrat tembaga baru di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang diperkirakan menelan biaya investasi 982 juta dollar AS atau setara 14,7 triliun rupiah, namun jadwal pembangunannya juga mundur dari jadwal karena pandemi Covid-19.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya