Freeport Diminta Percepat Pembangunan "Smelter"
ARIFIN TASRIF Menteri ESDM - Kan spending-nya dengan (progres) 60 persen ini sudah cukup besar, mungkin sudah 1,5 miliar (dollar AS) lebih dari targetnya yang 2,4 miliar dollar AS.
Untuk memacu agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat, PT Freeport Indonesia diminta mempercepat pembangunan smelter.
JAKARTA - PT Freeport Indonesia diminta agar dapat mempercepat pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga semaksimal mungkin. Ada upaya untuk membangun smelter dengan cepat, perkembangannya sudah mencapai 60 persen.
"Ya harus mempercepat penyelesaian smelter semaksimal mungkin. Kan spending-nya dengan (progres) 60 persen ini sudah cukup besar, mungkin sudah 1,5 miliar (dollar AS) lebih dari targetnya yang 2,4 miliar dollar AS," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mimneral (ESDM), Arifin Tasrif, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (28/4).
Seperti dikutip dari Antara, saat ini PT Freeport Indonesia diketahui tengah membangun smelter tembaga baru di Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2024.
Pemerintah Indonesia telah memverifikasi progres konstruksi smelter Manyar dengah hasil progres kemajuan smelter Manyar disebutkan telah melebihi 50 persen.
Padahal merujuk UU No 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), tiga tahun setelah beleid terbit pada 10 Juni 2020, artinya pada 10 Juni 2023, semua mineral mentah yang diekspor harus melalui proses peningkatan nilai tambah di Tanah Air. Pemerintah pun harus menstop ekspor mineral mentah, termasuk tembaga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya