Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Fosil Berusia 525 Juta Tahun Jelaskan Evolusi Otak

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Studi paleontologi sebelumnya menyatakan otak sulit terawetkan menjadi fosil. Kajian pada fosil arthropoda dari era Kambrium menemukan anatomi terperinci termasuk sistem saraf yang berguna bagi cetak biru studi evolusi otak.

Fosil makhluk laut kecil yang mati lebih dari setengah miliar tahun yang lalu mungkin memaksa penulisan ulang buku teks sains tentang bagaimana otak berevolusi. Studi baru menyimpulkan cetak biru susunan otak telah bertahan sejak Kambrium hingga saat ini.

Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 juta tahun lalu di akhir eon (kurun) Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 juta tahun lalu dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum.

Sebuah studi yang diterbitkan di Science yang dipimpin oleh Nicholas Strausfeld, profesor di Departemen Ilmu Saraf Universitas Arizona, Amerika Serikat, dan Frank Hirth, penelaah ilmu saraf evolusioner di King's College London, Inggris, mampu mendeskripsi secara terperinci untuk pertama kali tentang Cardiodictyon catenulum, fosil hewan sejenis cacing ini terawetkan di bebatuan di Provinsi Yunnan Tiongkok selatan.

Berukuran panjang hampir setengah inci (kurang dari 1,5 sentimeter), fosil hewan tersebut pertama kali ditemukan pada 1984. Namun setelah itu fosil tersebut ternyata masih menyembunyikan rahasia penting sampai pada peneliti berhasil mendeskripsikannya secara rinci, terkait sistem saraf termasuk otak. "Sepengetahuan kami, ini adalah fosil otak tertua yang kami ketahui sejauh ini," kata Strausfeld.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top