Fortinet Perkenalkan Solusi Keamanan untuk Cegah Gangguan pada Teknologi Operasional

JAKARTA - Lingkungan teknologi operasional perusahaan saat ini semakin terhubung ke komputasi awan (cloud). Terkoneksinya lingkungan perusahaan ke berbagai aplikasi, perangkat, jaringan korporat teknologi informasi (TI) eksternal dan internal, seperti rantai persediaan menciptakan peluang besar bagi terjadinya serangan siber.

Laporan Situasi Teknologi Operasional dan Keamanan Siber Fortinet 2022 menemukan bahwa 93 persen dari perusahaan mengalami gangguan keamanan sebanyak satu kali atau lebih selama setahun belakangan. Dari gangguan itu 61 persen gangguan berpengaruh terhadap sistem teknologi operasional (operational technology/OT).

"Pembobolan keamanan berpotensi mengganggu infrastruktur, sumber, dan jasa penting yang mendukung semuanya, mulai dari komunitas lokal hingga ke seluruh negara. Perusahaan harus memprioritaskan pengamanan lingkungan OT dengan mengintegrasikan perangkat dan praktik untuk membantu menekan risiko keamanan yang mungkin muncul akibat tidak adanya visibilitas dan respons real-time," kata EVP of Products and CMO Fortinet, John Maddison, dalam konferensi pers virtual Senin (20/3).

Menggarisbawahi komitmennya terhadap keamanan OT, Fortinet meluncurkan produk dan layanan baru dan disempurnakan dengan nama Fortinet Security Fabric for OT. Solusi ini diharapkan dapat membantu organisasi melindungi lingkungan OT perusahaan dengan lebih baik.

Solusi OT Fortinet terintegrasi secara native di seluruh Fortinet Security Fabric agar bisa dengan mulus memampukan penyatuan dan konektivitas IT/OT. Hal ini membantu meningkatkan visibilitas dan respons real-time di seluruh permukaan serangan sehingga waktu respons dari tim pusat operasional keamanan menjadi lebih efisien dan efektif di seluruh pabrik, lokasi jarak jauh, dan kendaraan.
Halaman Selanjutnya....