![Fokus Pasar Tertuju ke Wacana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi](https://koran-jakarta.com/images/article/fokus-pasar-tertuju-ke-wacana-kenaikan-harga-bbm-bersubsidi-220829095238.jpg)
Fokus Pasar Tertuju ke Wacana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
![Fokus Pasar Tertuju ke Wacana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi](https://koran-jakarta.com/images/article/fokus-pasar-tertuju-ke-wacana-kenaikan-harga-bbm-bersubsidi-220829095238.jpg)
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal pekan ini. Pelaku pasar terus mencermati kebijakan terakit penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin, memperkirakan rupiah terancam melemah bila adanya realisasi dari pemerintah menaikkan BBM bersubsidi pertalite dan biosolar.
Nanang memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (29/8), bergerak di rentang 14.750-14.900 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.
Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (26/8) sore, masih menguat, jelang pidato Gubernur Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, dalam simposium ekonomi di Jackson Hole.
Rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,05 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.817 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya