Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Florida Jadi Episenter Baru Covid-19

Foto : AFP/CHANDAN KHANNA

Jaga Jarak - Seorang dokter yang mengenakan APD (kiri) duduk dengan tetap menjalankan protokol jaga jarak serta mengenakan masker saat ia beristirahat di luar RS Jackson Memorial di Miami, Florida, pada Senin (13/7). Kewaspadaan atas Covid-19 ditingkatkan di Florida setelah pada Selasa (14/7) terjadi lonjakan angka kematian tertinggi dalam kurun waktu 24 jam.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Negara Bagian Florida saat ini jadi episenter baru epidemi virus korona di Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah pada Kamis (16/7) negara bagian di selatan AS ini mencatatkan rekor kematian tertinggi akibat Covid-19 dalam 24 jam sebanyak 156 jiwa dan hampir 14 ribu kasus infeksi baru.

"Dengan penambahan itu maka Florida saat ini telah melampaui 315 ribu kasus virus korona dan ada 4.782 angka kematian," demikian pernyataan dari Dinas Kesehatan Florida.

Florida saat ini melaporkan lebih banyak kasus baru Covid-19 harian dibandingkan dengan negara bagian lain di AS. Dua negara bagian yang juga banyak menghadapi kasus Covid-19 yaitu California dan Texas, melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 10. ribu kasus per harinya.

Berbeda dengan yang dilakukan oleh pemerintahan di California dan Texas, Gubernur Florida, Ron DeSantis, tak menerapkan kembali aturan penutupan wilayah (lockdown) atau mewajibkan warganya mengenakan masker saat berada di luar ruangan.

Kasus Covid-19 telah kembali muncul di AS terutama di negara-negara bagian yang terlebih dahulu melonggarkan atau mencabut aturan lockdown yang bertujuan mencegah penyebarluasan virus yang mematikan ini.

Pemantauan penyebaran virus korona di AS yang dilakukan institusi Johns Hopkins University pada Kamis malam kembali mencatatkan rekor baru bagi jumlah kasus baru infeksi Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam yaitu sebanyak 68.428 kasus.

"Dalam kurun waktu tersebut juga tercatat ada peningkatan angka kematian sebanyak 974 jiwa," lapor universitas yang berada di Baltimore, AS, itu.

Semua perhitungan itu menjadikan total kematian akibat virus korona di AS telah mencapai 138.201 jiwa dan total kasus Covid-19 di AS mencapai angka 3.560.364 kasus. Peningkatan jumlah kasus itu menyebabkan AS tetap berada di urutan teratas sebagai negara yang paling parah dilanda wabah virus korona di dunia.

Sejumlah pakar menyatakan peningkatan kasus akan kembali terjadi dalam beberapa pekan mendatang terutama di negara-negara bagian yang ada di wilayah selatan dan barat AS.

Aktivitas Sekolah

Saat Florida jadi episenter baru epidemi virus korona di AS, dalam perpolitikan di Negeri Paman Sam sedang bergejolak wacana untuk membuka kembali aktivitas sekolah pada musim gugur mendatang.

Sejumlah sekolah di kota seperti Houston, Los Angeles, dan New York, berencana untuk memulai tahun ajaran baru secara virtual atau dalam aturan yang mengikuti protokol kesehatan yang amat ketat.

Sekolah-sekolah di wilayah Houston akan memulai kelas virtual mulai 8 September dan baru membolehkan murid bersekolah langsung mulai 19 Oktober jika ada perubahan terkait kondisi wabah Covid-19. Sementara itu sekolah di Los Angeles sepenuhnya berjalan secara daring hingga ada pemberitahuan selanjutnya. Sementara di New York, sekolah akan dibatasi waktunya sebanyak 1 hingga 3 hari saja dalam sepekan.

Namun rencana pembatasan sekolah itu pun tak diikuti oleh Gubernur Florida, DeSantis, yang secara tegas menyatakan aktivitas sekolah dibuka kembali sepenuhnya pada Agustus mendatang. Sikap DeSantis amat mirip dengan rencana Presiden Donald Trump yang ingin sekolah segera dibuka sebagai pertanda kondisi telah pulih pada keadaan normal.

Agar rencananya itu terlaksana, Trump mengancam akan memangkas pendanaan federal bagi sekolah-sekolah yang menolak untuk melanjutkan aktivitas belajar mengajar. Rencana Trump dan DeSantis ini ditentang serikat guru, pakar medis dan banyak orang tua murid yang khawatir untuk membiarkan anak-anaknya kembali bersekolah karena risiko mempertaruhkan kesehatan mereka. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top