Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fitur Kalender Menstruasi untuk Siklus Haid

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Informasi seputar haid sangat berguna bagi kaum wanita. Salah satunya mendapat periode menstruasi guna mengetahui masa subur maupun mendeteksi perubahan siklusnya. Lalu juga korelasinya dengan kelainan atau penyakit reproduksi tertentu, sejak dini.

Guna membantu para wanita mengetahui seputar siklus menstruasi, platform telemedicine Halodoc meluncurkan fitur Kalender Menstruasi untuk mencatat periode menstruasi agar mengetahui masa subur.

Kalender Menstruasi juga dapat membantu mengatur tiga program sesuai kebutuhan, yaitu Monitor Siklus Menstruasi, Monitor Masa Subur, dan Perencanaan Keluarga. "Selain itu pengguna mampu mendeteksi perubahan siklus menstruasi dan korelasinya dengan kelainan/ penyakit reproduksi tertentu sejak dini," kata VP Marketing Halodoc Felicia Kawilarang, dalam diskusi bertajuk "#HaloTalks: Mencatat Periode Menstruasi: Hal Mudah, Berdampak Besar." Rabu (25/11).

Felicia menambahkan, data internal Halodoc menunjukkan, chat dengan dokter Obgyn masuk dalam daftar 5 konsultasi paling popular. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan pengguna yang cukup signifikan untuk topik kehamilan (obstetri) dan penyakit sistem reproduksi perempuan (ginekologi).

Melihat demografi pengguna Halodoc yang hampir sebagian besar terdiri dari perempuan, hadirnya fitur Kalender Menstruasi ini diharapkan dapat membantu para pengguna untuk lebih memerhatikan kesehatan reproduksi, yang mana sangat penting tidak hanya untuk merencanakan atau menunda kehamilan, namun juga mendeteksi anomali reproduksi sejak dini.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Kartika Cory, SpOG, menerangkan, memonitor siklus haid seringkali terlupakan, padahal aktivitas ini berperan sangat esensial dalam seluruh tahapan hidup perempuan, termasuk untuk perencanaan keluarga.

"Kesadaran individu untuk memahami konsep kesehatan reproduksi dengan memonitor siklus menstruasinya secara berkala dan intensif dapat menjaga kualitas sistem reproduksi sedari dini dapat mengantisipasi risiko penyakit reproduksi hingga usia lanjut, serta perencanaan keluarga yang lebih matang.

Kartika mengatakan, setiap perempuan memiliki siklus yang umumnya berjarak 21-35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. Yang harus diperhatikan juga adalah periode berlangsungnya haid yang umumnya berlangsung antara 3-7 hari. "Jangan anggap sepele keluhan seputar menstruasi karena bisa jadi berhubungan dengan hal lain yang lebih serius," ujar dia.

Gangguan lain tersebut adalah Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) atau gangguan hormonal. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan volume ovarium/sel telur yg terdiri dari folikel-folikel kecil berisi air sehingga gambarannya menyerupai kista-kista kecil, Premenstrual Syndrome (PMS) yang sifatnya hormonal.

Gangguan lain bisa berupa Dysmenorrhoea atau kram perut akibat kontraksi pada rahim, Menorrhagia atau pendarahan berlebihan dalam waktu yang berlangsung lama, serta Amenorrhoea atau kondisi saat perempuan tidak mengalami haid dalam periode tertentu yang bisa jadi tanda ketidaksuburan. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top