Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Film "Oppenheimer" Akhirnya Diputar di Jepang, Bioskop Beri Tanda Peringatan

Foto : Japan Times

Poster film 'Oppenheimer' dipajang di sebuah bioskop di Daerah Shinjuku Tokyo pada hari Jumat. Debut film ini di Jepang delapan bulan setelah rilis global.

A   A   A   Pengaturan Font

HIROSHIMA - Pemenang film terbaik "Oppenheimer" akhirnya tayang perdana di Jepang pada Jumat (29/3), delapan bulan setelah kekhawatiran tentang bagaimana film bertema nuklir akan diterima di negara yang pernah dibom dengan senjata atom.

Pemenang terbesar Academy Awards bulan ini, film yang disutradarai Christopher Nolan tentang fisikawan Amerika J Robert Oppenheimer, yang memimpin lomba mengembangkan bom atom, telah meraup hampir US$1 miliar secara global.

Namun Jepang belum ikut memutar film seperti di negara lain, meskipun negara ini pasar utama bagi Hollywood. Ledakan nuklir menghancurkan kota Hiroshima di bagian barat dan Nagasaki di selatan pada akhir Perang Dunia II, menewaskan lebih dari 200.000 orang.

"Tentu saja ini adalah film luar biasa yang pantas memenangkan Academy Awards," kata Kawai (37), warga Hiroshima, yang hanya menyebutkan nama keluarganya.

"Tetapi film ini juga menggambarkan bom atom dengan cara yang terkesan memujinya, dan, sebagai orang yang berasal dari Hiroshima, saya merasa sulit untuk menontonnya."

Sebagai penggemar berat film-film Nolan, Kawai, seorang pegawai negeri, menonton Oppenheimer pada hari pembukaan di sebuah teater yang berjarak satu kilometer dari Museum Bom Atom.

"Saya tak yakin ini film yang harus ditonton secara khusus oleh masyarakat Jepang," tambahnya.

Gambar di media sosial memperlihatkan tanda-tanda yang dipasang di pintu masuk beberapa bioskop di Tokyo, memperingatkan bahwa film tersebut menampilkan gambar uji coba nuklir yang dapat mengingatkan pada kerusakan yang disebabkan oleh bom.

Penduduk Hiroshima lainnya, Agemi Kanegae, memiliki perasaan campur aduk saat akhirnya menonton film tersebut.

"Film ini sangat layak untuk ditonton," kata pensiunan berusia 65 tahun itu. "Tapi saya merasa sangat tidak nyaman dengan beberapa adegan, seperti persidangan Oppenheimer di Amerika pada akhirnya."

Film ini dengan cepat menjadi hit global setelah dibuka di Amerika Serikat pada bulan Juli lalu. Namun banyak orang Jepang yang tersinggung oleh meme online "Barbenheimer" yang dibuat oleh penggemar dan menghubungkannya dengan Barbie, sebuah film blockbuster yang dirilis pada waktu yang hampir bersamaan.

Universal Pictures tak memasukkan Jepang dari jadwal rilis globalnya untuk film "Oppenheimer". Namun akhirnya diambil alih oleh Bitters End, distributor film independen Jepang, film tersebut diberi tanggal rilis setelah acara penghargaan Oscar.

Berbicara kepada Reuters sebelum film diputar, Teruko Yahata yang selamat dari bom atom mengatakan sangat ingin menontonnya, dengan harapan film ini akan menghidupkan kembali perdebatan mengenai senjata nuklir.

Yahata, kini berusia 86 tahun, mengatakan merasakan empati terhadap fisikawan di balik bom tersebut. Sentimen serupa juga disampaikan oleh Rishu Kanemoto, seorang siswa berusia 19 tahun, yang menonton film ini pada hari Jumat.

"Hiroshima dan Nagasaki, tempat bom atom dijatuhkan, tentu menjadi korbannya," kata Kanemoto.

"Tetapi menurut saya meskipun penemunya adalah salah satu pelakunya, dia juga korban yang terjebak dalam perang," katanya, mengacu pada fisikawan yang mendapat bintang buruk itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top