Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Filipina Tutup Pintu Masuk Bagi Warga Asing

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Penyemprotan Desinfektan l Petugas dinas kesehatan kota sedang menyemprotkan desinfektan di sebuah lokasi di Manila pada Selasa (16/3). Penyemprotan desinfektan ini dilakukan setelah ada lonjakan kasus virus korona di Filipina.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Filipina akan menutup pintu perbatasan dan melarang warga asing serta membatasi warga negaranya untuk masuk ke wilayahnya. Langkah ini ditempuh setelah otoritas setempat berupaya keras untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus infeksi virus korona.

Kebijakan untuk menutup perbatasan yang sifatnya sementara itu diambil setelah jumlah kasus infeksi harian melonjak mencapai 5.404 kasus pada Senin (15/3) dan lonjakan kasus ini merupakan yang tertinggi dalam periode 7 bulan terakhir. Akibat lonjakan kasus harian ini, pakar kesehatan memprediksi bahwa peningkatan kasus infeksi akan mencapai dua kali lipat pada pengujung Maret ini.

Lonjakan kasus infeksi paling banyak dilaporkan terjadi di wilayah Metro Manila dan jika lonjakan terus berlanjut maka wilayah ini akan diberlakukan penguncian (lockdown), jam malam, dan perintah untuk tetap tinggal di rumah bagi semua anak.

Larangan masuk warga asing diumumkan oleh gugus tugas penanganan Covid-19 pada Selasa (16/3) malam dan penutupan perbatasan internasional berlaku mulai 20 Maret. "Pekerja migran Filipina masih diperbolehkan masuk, namun jumlah kedatangan mereka akan dibatasi hingga 1.500 orang per hari," demikian pernyataan gugus tugas penanganan Covid-19 Filipina.

Otoritas Filipina menyalahkan terjadinya lonjakan infeksi ini karena minimnya tingkat kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan pelindung wajah di ruang publik dan akibat munculnya varian virus Covid-19 yang lebih mudah menyebar.

"(Akibat lonjakan kasus infeksi) tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit berada di angka 59 persen di Metro Manila dan provinsi sekitarnya," ucap juru bicara kepresidenan, Harry Roque.

Terkait upaya untuk memberantas pandemi ini, pemerintah Filipina berharap bisa memvaksinasi sebanyak 70 juta populasinya hingga pengujung tahun ini. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top