Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Piongkok Kirimkan Kapal Penjaga Pantai Terbesar ke LTS

Filipina Tak akan Tinggal Diam

Foto : AFP/Presidential Communications Office

Penegasan Marcos Jr l Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, saat berpidato di Puerto Princesa, Palawan, LTS, pada 23 Juni lalu. Pada Kamis (27/6), Marcos Jr menegaskan bahwa negaranya tak akan tinggal diam dalam menanggapi tindakan ilegal Tiongkok di LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Marcos Jr menegaskan bahwa Filipina tak boleh tinggal diam dalam menanggapi tindakan ilegal Tiongkok di LTS.

MANILA - Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Kamis (27/6) mengatakan bahwa Filipina perlu melakukan lebih dari sekadar memprotes tindakan ilegal Beijing di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Pernyataan Presiden Marcos Jr itu disampaikan untuk menanggapi insiden ketika personel Penjaga Pantai Tiongkok yang menggunakan pisau, tongkat dan kapak, mengepung dan menaiki tiga kapal Angkatan Laut Filipina beberapa waktu lalu untuk menggagalkan apa yang Manila katakan sebagai misi pengiriman pasokan untuk pasukan yang bertugas di kapal perang yang sengaja dikandaskan di Second Thomas Shoal.

Insiden tersebut adalah yang terbaru dan paling serius dalam serangkaian konfrontasi yang meningkat antara kapal Tiongkok dan Filipina ketika Beijing meningkatkan upayanya untuk memaksakan klaimnya atas hampir seluruh jalur perairan yang berlokasi strategis tersebut.

"Kita telah mengajukan lebih dari seratus protes. Kita pun telah melakukan demonstrasi dalam jumlah yang sama," kata Presiden Marcos Jr kepada wartawan. "Kita harus melakukan lebih dari itu," imbuh dia, tanpa merinci langkah apa lagi yang mungkin diambil Manila.

Bentrokan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut akan benar-benar terjadi dan akan melibatkan Amerika Serikat (AS) yang terikat oleh pakta pertahanan bersama tahun 1951 yang isinya akan membantu Manila jika terjadi serangan bersenjata terhadap pasukan atau kapal mereka di wilayah Pasifik.

Manila juga telah menyampaikan kekhawatiran bahwa pasukan Tiongkok mungkin akan mengambil tindakan terhadap kapal perang BRP Sierra Madre, sebuah kapal usang yang sengaja dikandaskan di perairan dangkal tersebut pada tahun 1999 untuk menegaskan klaim Filipina atas wilayah tersebut. Saat ini sebuah garnisun kecil marinir Filipina yang ditempatkan di kapal usang itu dan mereka bergantung pada pengiriman pasokan untuk bertahan hidup.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top