Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Maritim

Filipina Siap Tingkatkan Patroli di LTS

Foto : Armed Forces of the Philippines Public Affairs Off

Jose Faustino

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Filipina siap mengerahkan lebih banyak kapal penjaga pantai untuk melindungi para nelayannya dari gangguan oleh kapal-kapal Tiongkok di dalam zona ekonomi eksklusif Manila di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Hal itu dikatakan oleh pejabat menteri pertahanan di pemerintah Filipina yang baru, Jose Faustino, pada Kamis (21/7).

Faustino mengatakan dia akan mengikuti pernyataan Presiden Ferdinand Marcos Jr tentang bagaimana pemerintahannya akan melakukan pendekatan pertahanan wilayah dan kedaulatan Filipina di perairan yang diperebutkan.

Faustino, dalam konferensi pers ini menjadi pejabat senior pertama dari pemerintahan Marcos yang angkat bicara tentang kapal dan kapal Tiongkok yang melanggar batas ZEE Filipina.

"Kami belum memiliki instruksi langsung darinya (Marcos Jr), tetapi saya dipandu oleh pernyataan strategisnya tentang bagaimana kita berurusan dengan Tiongkok, terutama pada hal-hal untuk menyelesaikan konflik di Laut Filipina Barat yang sedang kita diskusikan di sini," ucap Faustino kepada wartawan dengan menggunakan nama Filipina untuk wilayah yang diklaim oleh Filipina di LTS.

"Marcos Jr, seperti Duterte, menginginkan resolusi damai dari konflik maritim, tetapi juga mendukung tatanan internasional berbasis aturan di wilayah ini," kata Faustino.

"Namun, Anda tahu, kedaulatan kami tidak dapat diganggu gugat dan kami harus melindungi integritas teritorial kami," kata dia seraya menekankan bahwa pihak berwenang Filipina baru-baru ini memantau kapal-kapal Tiongkok yang masuk ke perairan ZEE Filipina.

Sebelum menjabat pada 30 Juni, Presiden Marcos Jr berjanji akan menegaskan keputusan pengadilan arbitrase 2016 yang dimenangkan oleh Filipina terhadap Tiongkok atas LTS.

"Saat ini, kami melihat beberapa, terutama kapal milisi Tiongkok dan beberapa penjaga pantai Tiongkok di daerah yang diperebutkan," kata Faustino, menambahkan bahwa dia telah menghubungi Satuan Tugas Nasional di Laut Filipina Barat, yang dapat memulai babak baru protes diplomatik.

Ditanya apakah pemerintahan Marcos Jr siap untuk meningkatkan patroli untuk melindungi para nelayannya, dia menjawab: "Jika kita perlu meningkatkannya, seperti yang ditentukan oleh situasi, maka kita akan melakukannya."

Faustino tidak membocorkan rincian tentang jumlah kapal Tiongkok atau kapan mereka terlihat. Namun Pada Juni lalu, pejabat Filipina melaporkan bahwa 100 kapal Tiongkok terlihat berkerumun di Julian Filipe Reef.

Pada bulan yang sama, pemerintahan Duterte mengumumkan telah mengajukan protes diplomatik baru terhadap Tiongkok atas dugaan kembalinya armada besar-besaran di sekitar Whitsun Reef, di ZEE Filipina pada awal tahun ini.

Peringatan Arbitrase

Pernyataan Faustino mengemuka sembilan hari setelah Filipina memperingati enam tahun putusan penting oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag yang membatalkan klaim ekspansif Tiongkok atas wilayah laut yang berpotensi kaya minyak.

Untuk menandai peringatan itu, Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique A Manalo, mengatakan bahwa pengadilan telah secara otoritatif memutuskan bahwa klaim Tiongkok untuk menguasai hampir semua LTS tidak berdasar.

"Putusan itu final. Kami dengan tegas menolak upaya untuk melemahkannya bahkan menghapusnya dari hukum, sejarah, dan ingatan kolektif kita," kata Menlu Manalo. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top