Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Filipina Pergoki Kapal Tiongkok Masuk ke Wilayah Teritorialnya

Foto : ANTARA/ChinaMilitary

Ilustrasi - Penampakan Hohhot (Hull 161), kapal perusak kawal rudal milik Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), saat berpatroli di perairan Laut Tiongkok Selatan pada Kamis (20/8/2020) pagi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pulau Thitu berada di Kepulauan Spratly, pos terluar penting yang paling besar dan strategis milik Manila di Laut Tiongkok Selatan yang diklaim Tiongkok dan sejumlah negara lain.

MANILA - Pemerintah Filipina mengungkapkan pihaknya memergoki sebuah kapal angkatan laut Tiongkok dan puluhan kapal milisi di sekitar sebuah pulau yang dikuasai Filipina namun disengketakan di Laut Tiongkok Selatan di tengah ketegangan teritorial di wilayah itu kian meningkat.

Polisi Penjaga Pantai Filipina mengatakan 42 kapal yang diyakini diawaki milisi maritim Tiongkok terlihat di pulau Thitu, sementara kapal angkatan laut Tiongkok dan kapal penjaga pantai terlihat bergerak perlahan di wilayah perairan sekitarnya.

Kedutaan besar Tiongkok di Manila belum memberikan komentar mengenai hal tersebut.

Thitu yang berada pada KepulauanSpratly adalah pos terluar penting yang paling besar dan strategis milik Manila di Laut Tiongkok Selatan yang luas diklaim oleh Beijingdan sejumlah negara lainnya.

Presiden Ferdinand Marcos Jr pekan lalu berkata bahwa Filipina 'tidak boleh kehilangan satu inci pun' wilayahnya ketika negara di Asia Tenggara itu memprotes aktivitas agresif Tiongkok di laut itu.

DisebutPag-asa di Filipina, Thitu terletak sekitar 480 km sebelah barat Provinsi Palawandi Filipina barat. Pulau berpenghuni 400 orang, termasuk tentara dan polisi itu digunakan Manila sebagai dasar mempertahankan klaim teritorialnya.

Para pakar mengatakan armada kapal penangkap ikan dan penjaga pantai Tiongkok menjadi sangat penting bagi ambisi strategis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Tiongkok terus mempertahankan keberadaannyadi sana sehingga menyulitkan aktivitas penangkapan ikan dan energi lepas pantai oleh negara-negara pantai lainnya.

"Kehadiran mereka yang ilegal jelas tidak konsisten dengan hak lintas damai dan terang-terangan melanggar integritas teritorial Filipina," kata pasukan penjaga pantai Filipina.

Bulan lalu Marcos memanggil duta besar Tiongkok untuk menyampaikan keluhan mengenai intensitas dan frekuensi aktivitas Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

Pemerintah Filipina sudah mengajukan 77 keluhan atas aktivitas Tiongkok di laut tersebut, termasuk tuduhan bahwa sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok pada 6 Februari menyorotkan laser militer ke salah satu kapal penjaga pantai Filipina yang sedang mengirim pasokan.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas Spratly, sementara Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga sama-sama mengklaim sebagian atau seluruh pulau di kepulauan itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top